18 Kontainer Udang Reimpor dari AS Duji Berlapis, Hasilnya Bebas Kontaminasi, Aman Dikonsumsi
Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan pemeriksaan berlapis pada udang beku yang dipulangkan (reimpor) oleh Amerika Serikat.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan pemeriksaan berlapis pada udang beku yang dipulangkan (reimpor) oleh Amerika Serikat.
Sebelumnya, sebanyak 387 kontainer berisi udang vaname (Vannamei Shrimp) dengan total tonase mencapai 5.595,28 ton ditolak masuk ke AS karena ada dugaan terkontaminasi radioaktif atau Cesium-137 pada periode Juni – Agustus 2025.
Baca juga: Pengimpor Scrap Penyebab Udang RI Tercemar Radioaktif Ternyata Tak Berizin, Mendag: Masih Dipelajari
Adapun 18 kontainer telah dikembalikan secara re-impor oleh AS pada 14 Agustus 2025 lalu.
Deputi Bidang Karantina Ikan, Drama Panca Putra menyampaikan, pihak telah melakukan pemeriksaan dan tindakan karantina telah dilakukan terhadap udang yang masuk kembali ke Indonesia.
Hasilnya dinyatakan aman dikonsumsi.
Barantin telah melakukan tindakan karantina meliputi pemeriksaan fisik, pengambilan sampel, hingga pengujian laboratorium.
Pemeriksaan di pelabuhan melalui Radioactive Portal Monitor (RPM) dan inspeksi sekunder di Terminal NPCT 1, hasilnya tidak ditemukan kontaminasi radiasi pada 18 kontainer yang sudah masuk (hasil pengukuran ±9.500 cps, masih berada pada ambang batas normal).
Baca juga: Menko Zulkifli Hasan Pimpin Satgas Usut Udang Asal RI yang Disebut Amerika Tercemar Radioaktif
Kemudian juga dilakukan beberapa pengujian laboratorium.
Hasil uji keamanan pangan menunjukkan udang layak konsumsi dengan hasil uji organoleptik bernilai 9 (di atas standar minimal 7).
Hasil uji mikrobiologi menyatakan negatif dari kontaminan berbahaya seperti Salmonella dan Listeria. Hasil uji kimia tidak ditemukan formalin maupun indikasi pembusukan, serta uji cemaran radioaktif oleh BRIN menunjukkan hasil negatif, <0>
“Badan Karantina Indonesia memastikan bahwa setiap media pembawa yang masuk ke wilayah Indonesia, baik dari impor maupun ekspor, bebas dari risiko biologis, kimia, dan fisika. Kasus ini menjadi pembelajaran sekaligus penguatan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan kita,” tegas Darma dalam kegiatan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Menteng, Jakarta, Rabu (18/9/2025).
Tersisa 366 kontainer yang dijadwalkan tiba secara bertahap hingga Oktober 2025, termasuk lima kontainer yang berstatus suspect Cs-137.
Jika hasil pemeriksaan terbukti positif tercemar radioaktif, maka produk udang akan dimusnahkan di insinerator radioaktif Bapeten.
Sebaliknya, jika hasil negatif, produk udang akan diuji keamanan dan mutu pangannya dan hanya yang layak yang akan dibebaskan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.