Pertamina Kaji Pertashop Bisa Jual Pertalite dan Beras Bulog untuk Dorong Omzet
Patra Niag tengah berkoordinasi dengan BPH Migas terkait penjualan BBM Pertalite non subsidi di outlet Pertashop
Sementara untuk saat ini harga Pertama senilai Rp 12.400 per liter, sedangkan Pertalite dibanderol Rp 10.000 per liter.
Dengan gap harga yang selisihnya Rp 2.400 per liter, banyak masyarakat yang lebih memilih mengkonsumsi Pertalite untuk kendaraannya. Dengan alasan jauh lebih murah.
Turunnya kinerja penjualan sangat berdampak terhadap arus keuangan para pengusaha Pertashop.
Menurut Gunadi, terdapat efek domino yakni penjualan menurun drastis dan laba menjadi rugi, kemudian cicilan bank tak terpenuhi. Sehingga satu-per satu Pertashop tutup karena gaji karyawan tak terpenuhi.
Asal tahu saja, banyak pengeluaran yang harus dibayar para pengusaha Pertashop. Mulai dari gaji operator, pajak, uang kebersihan, listrik, air hingga biaya sewa lahan.
"Omzet kami menurun drastis hingga 90 persen. Usaha Pertashop tidak memberi keuntungan, justru merugi. Pertashop yang tutup atau merugi terancam tersita aset nya, karena tidak sanggup membayar angsuran," pungkasnya.
Mengenal Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Tegaskan SPBU Swasta untuk Impor BBM Lewat Pertamina |
![]() |
---|
Pertamina Energynovation Ideas Competition Selesai, Ini Deretan Pemenangnya |
![]() |
---|
Pertamina Ajak Mahasiswa Jadi Motor Inovasi Energi Lewat Pertamina Goes to Campus 2025 |
![]() |
---|
Selamatkan Sungai Musi Palembang, KPI Gagas Program Pelestarian Ikan Belida |
![]() |
---|
Pertamina Perkuat Ekosistem Wirausaha, Dukung Ekspor Perdana UMKM Kebumen Tembus ke Pasar AS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.