Saat ini pengembang ini masih menyisakan lahan sekitar 300 ha dari total 1.000 ha yang dipunyai di Gading Serpong. Sekitar 700 ha sudah dikembangkan menjadi ribuan unit rumah di puluhan klaster sejak 2004.
“Kami masih ada 132 ha land bank yang kami hold, karena itu untuk recurring income yang akan menjadi mesin perusahaan ke depannya,” buka Nawawi.
Dia mengatakan, kebutuhan lahan pengembangan produk baru per tahunnya berkisar antara 15 hingga 20 hektar. Hingga semester I 2023, Paramount Land berhasil meraup Rp3 triliun dari target marketing sales tahun ini yang mencapai Rp5,7 triliun.
“Gading Serpong diharapkan mampu memberikan dampak terhadap Tangerang Raya. Bisa jadi wilayah ini muncul sebagai kota sendiri. Jakarta dulu ya Monas doang, lalu muncul Jakarta Selatan, Barat dan Timur, selaju dengan penduduknya yang tidak terkendali," ujarnya. "Tidak menutup kemungkinan Gading Serpong jadi kawasan khusus di Banten karena kawasan ini menyumbang pendapatan tersendiri dan harus dikelola bersama-sama,” kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.