Jumat, 3 Oktober 2025

Mengintip Peluang Pasar Obligasi di Akhir Siklus Kenaikan Suku Bunga Acuan

Dampak pengetatan moneter secara agresif di 2022 baru tercermin pada ekonomi riil di 2023.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Forbes
Ilustrasi obligasi. International Monetary Fund (IMF) telah merevisi naik proyeksi pertumbuhan PDB Asia di 2023 menjadi 4,6 persen, dengan salah satu faktor pendorongnya yaitu pemulihan ekonomi China yang lebih baik dari ekspektasi. 

Inflasi domestik terus melandai, suku bunga sudah di level stabil, nilai tukar Rupiah yang kuat, dan terdapat arus dana asing yang masuk ke pasar obligasi.

Dimas mengungkapkan, potensi katalis selanjutnya bagi pasar obligasi adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia.

Langkah logis selanjutnya bagi bank sentral setelah mencapai puncak siklus kenaikan suku bunga adalah untuk melakukan pemangkasan suku bunga.

"Dengan kondisi inflasi terjaga dan nilai tukar rupiah yang stabil, maka terdapat ruang bagi Bank Indonesia untuk dapat melakukan pemangkasan suku bunga yang dapat menjadi katalis tambahan bagi pasar obligasi," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved