Jutaan Orang Terancam Kelaparan, Presiden Jokowi Ngeluh Data Sensus Pertanian Tak Akurat
Sensus pertanian yang sudah berjalan selama 10 tahun, padahal seharusnya dilakukan setiap 5 tahun sekali.
Menurut Jokowi, krisis pangan yang terjadi di beberapa belahan dunia, disebabkan oleh perubahan iklim dan kondisi geopolitik.
Untuk itu, orang nomor satu di Indonesia ini menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting bagi hajat hidup orang banyak.
Baca juga: Mentan SYL Ajak Petani Milenial Jeneponto Gotong Royong Bangun Sektor Pertanian Modern
"Karena apa, perubahan iklim, karena perang. Oleh sebab itu, sektor ini memegang peran yang sangat penting kedepan, memegang peran yang sangat strategis kedepan," tutur dia.
Bahkan, kata Presiden Jokowi, sektor pertanian telah menyumbang 11,8 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) di Indonesia.
"Karena kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis, data yang ada di saya menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali," terangnya.
Presiden Jokowi juga menyebut, sektor pertanian turut menyediakan lapangan kerja sebanyak 40 juta orang. Kata dia, jumlah itu senilai 29 persen dari total angkatan kerja.
Sehingga, dia menegaskan, pelaksanaan sensus pertanian tahun 2023 yang berlangsung selama dua bulan terhitung pada 1 Juni ini, mampu menorehkan data yang akurat dan berkualitas.
"Sekali lagi saya mendukung pelaksanaan sensus pertanian 2023 ini, dan saya minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mensukseskan sensus ini," ucap dia.
"Nanti dilaksanakan dari 1 Juni sampai 30 Juli, artinya 2 bulan selesai, dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas," sambungnya.
Wujudkan Satu Data
Sensus Pertanian 2023 (ST2023) akan segera dimulai pada pada 1 Juni-30 Juli mendatang.
Kepala Badan Pusat Statistik, Margo Yuwono mengatakan ST2023 merupakan sebuah langkah untuk mewujudkan satu data pertanian di bidang pertanian di Indonesia.
Hasil dari ST2023 ini dapat di bagi pakaian dengan berbagai pihak, sehingga penggunaan data ini menjadi optimal untuk penentuan kebijakan di bidang pertanian.
"Untuk itu kami mohon arahan dan dukungan terkait regulasi yang mengatur pemanfaatan dan berbagi pakai data by name by addres hasil Sensus Pertanian 2023. Harapan kami data tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat kebijakan oleh pemerintah salah satunya perbaikan data targeting penyaluran pupuk subsidi," kata Margo dikutip dari Kontan.
Adapun dalam ST2023 akan mencakup 7 subsektor yaitu tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perikanan, peternakan dan jasa peternakan.
Sementara, responden dalam ST pertanian mencakup tiga jenis usaha pertanian yaitu usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Pertanian Lainnya (UTL), dan Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB).
Setelah Reshuffle, Angga Raka Prabowo Rangkap 3 Jabatan padahal Dilarang MK, Istana Akan Evaluasi |
![]() |
---|
Masuki Usia Senja, Djamari Chaniago Ungkap Alasan Mau Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
M Qodari Naik Pangkat Jadi Kepala KSP, Rocky Gerung: Kesannya Prabowo Tak Mengerti Demokrasi |
![]() |
---|
Momen Lucu Angga Raka Diadang Paspampres Kini Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Pilihan Prabowo |
![]() |
---|
Nasib 2 Jenderal yang Pecat Prabowo dari ABRI: Djumari Jadi Menko, Agum Gumelar Terima Penghargaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.