Pakar Nilai Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh Meski Tergerus Dampak Resesi Global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tingkat pengangguran dan kemiskinan Indonesia turun.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tingkat pengangguran dan kemiskinan Indonesia turun dan pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,3 persen.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, dari pencapaian tersebut, lembaganya memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan sedikit di proyeksi pemerintah.
"Proyeksinya ekonomi tahun ini masih bisa tumbuh diatas 4,7 persen,” kata Bhima, Kamis (26/1/2023).
Faktor pelemahan adalah perlambatan ekspor karena dampak potensi resesi ekonomi global.
Selain itu, harga komoditas yang mulai alami moderasi dan konsumsi masyarakat.
Namun dia masih optimis karena masyarakat mulai bergerak, pembatasan sosial dicabut.
“Begitu ekonomi mulai bergerak lagi, pekerja yang tadinya dirumahkan dan di PHK mendapat panggilan kerja kembali. Contohnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mulai bergeliat kembali, pembukaan lowongan kerja. Kalau kesempatan kerja naik, maka angka kemiskinan bisa ditekan,” ucap Bhima.
Meski sempat melemah daya beli masyarakat, namun ekonomi domestik Indonesia adalah ‘blessing is disguise’.
Baca juga: Peneliti Indef Nilai Efisiensi Biaya Logistik Akan Dongkrak Investasi dan Daya Saing Ekspor
“Indonesia punya blessing in disguise di tengah tekanan resesi global. Pertama, pasar domestik besar apalagi ada 190 juta usia produktif. Kedua, UKM cukup berkontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Dan hanya 18 persen UMKM yang berorientasi ekspor menjadi lebih imun dari melemahnya geliat ekonomi di negara tujuan ekspor," pungkas Bhima.
Untuk itu, agar perekonomian nasional semakin menggeliat, Bhima menyarankan perlunya stimulus dari pemerintah pada awal 2023, seperti relaksasi pajak, pembukaan kesempatan kerja yang lebih besar, dan kecepatan serapan belanja anggaran di pusat dan daerah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto
Pengangguran
kemiskinan
Bhima Yudhistira
pertumbuhan ekonomi
Migrant Watch Minta Evaluasi Program Magang Pemerintah untuk Lulusan Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Mensos Sambut Positif Dukungan DPD RI untuk Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Program Magang Fresh Graduate Hadapi Tantangan Mutu hingga Keberlanjutan |
![]() |
---|
Program Magang Nasional 2025: Fresh Graduate Bisa Daftar di BUMN hingga Swasta |
![]() |
---|
Ekonom Optimistis Kebijakan '8+4+5' Berdampak Signifikan pada Pasar Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.