IMF: Waspada, Perlambatan Ekonomi Akan Berlanjut, Dunia Alami Resesi di 2023
Peringatan tersebut disampaikan IMF setelah harga pangan dan energi mengalami lonjakan ke level tinggi, hingga sejumlah negara mengalami inflasi.
Langkah serupa juga diambil oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengirimkan sinyal yang jelas bahwa ECB akan mempertahankan kebijakan pengetatannya, mengingat inflasi zona euro belum mencapai puncaknya.
Baca juga: Perekonomian Inggris Makin Suram, Diprediksi Jatuh ke Jurang Resesi di 2023
Meski pengetatan moneter dengan menaikkan suku diklaim sebagai upaya menjinakkan kenaikan inflasi.
Namun hal ini juga berisiko mendorong negara – negara berkembang masuk ke dalam jurang resesi yang dalam, karena biaya pinjaman yang lebih tinggi berarti aktivitas dari biasanya.
Tercatat setidak kini sudah ada beberapa negara yang masuk dalam jurang resesi seperti Haiti, wilayah Sudan dan Lebanon hingga Sri Lanka.
Walau ekonomi global di proyeksinya masuk kedalam jurang resesi di 2023, namun Dana Moneter Internasional (IMF) masih mengharapkan apabila ekonomi dunia dapat tumbuh menjadi 2,7 persen.