Gejolak Rupiah
Rupiah Menguat, BI Ucapkan Terima Kasih ke Eksportir
BI menyatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah menunjukkan tren penguatan hingga dibawah level Rp 14.000.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah menunjukkan tren penguatan hingga dibawah level Rp 14.000.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, penguatan rupiah tidak lepas dari peran eksportir yang gencar menggenjot pemasaran ke luar negeri, sehingga menghasilkan devisa.
"Rupiah menguat, pergerakannya sesuai mekanisme pasar. Terima kasih eksportir dan penyumbang devisa lain," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Baca: Suku Bunga BI Betah di Level 5 Persen
Kendati demikian, dalam tren penguatan saat ini disebutnya bakal ada potensi peningkatan impor karena dolar AS lagi murah.
"Ketika rupiah dibawah Rp 14.000 ada peningkatan impor. Bergerak terus itu dari waktu ke waktu," katanya.
Sementara, lanjut Perry, pergerakan mata uang Garuda dari bulan ke bulan akan tergantung kondisi keluar masuk dalam neraca pembayaran dan total devisa masuk.
"Selain itu, juga transaksi modal dan finansial," pungkasnya.