Senin, 6 Oktober 2025

Respons Sri Mulyani Sikapi Serangan Terhadap Kilang Minyak Arab Saudi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani angkat bicara terkait serangan yang dilakukan terhadap kilang minyak terbesar di Arab Saudi.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Yanuar Riezqi Yovanda
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019). 

"Di tengah semua seruan untuk eskalasi, Iran kini telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia, tidak ada bukti serangan dari Yaman,".

Sedangkan Iran belum menanggapi tudingan tersebut.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (15/9/2019), sebelumnya pada Sabtu lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump dalam panggilan teleponnya bahwa kerajaannya siap dan mampu menghadapi agresi teroris ini.

Seperti yang dikutip dari media setempat, Saudi Press Agency (SPA).

Trump kemudian menegaskan, AS akan bersekutu dengan Arab Saudi dan mendukung tindakan yang akan diambil kerajaan tersebut.

Ia menekankan apa yang disebutnya sebagai dampak negatif serangan terhadap AS dan ekonomi global.

Perlu diketahui, kebakaran melanda kilang minyak Abqaiq, sebuah fasilitas produksi yang selama ini terjaga keamanannya.

Tidak hanya itu, fasilitas pemrosesan minyak di dekat ladang minyak Khurais yang terletak 100 mil di Timur Riyadh pun turut terbakar pada Sabtu pagi waktu Arab Saudi.

Gerakan oposisi bersenjata Yaman Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Menurut sebuah pernyataan yang disampaikan pasukan bersenjata Houthi dan disiarkan saluran TV Almasirah, kelompok itu menyerang kilang minyak Abqaiq dan Khura menggunakan 10 drone.

Itu menjadi operasi terbesar Houthi di wilayah Saudi hingga saat ini.

Serangan disebut akan berlanjut sampai Arab Saudi berhenti melakukan operasi militer di Yaman.

Peristiwa kebakaran tersebut diduga terjadi saat pasukan bersenjata Houthi melakukan serangan pesawat tak berawak ke ladang minyak dan kilang Shaybah di Arab Saudi.

Hal itu mendorong dilakukannya serangan balasan oleh Saudi pada target di Yaman Utara.

Sejak 2015 lalu, Yaman memang dilanda perang yang melibatkan pasukan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Abdrabuh Mansour Hadi yang diasingkan dengan gerakan pemberontak Houthi.

Koalisi yang dipimpin Saudi pun telah melakukan serangan udara terhadap Houthi atas permintaan Hadi, sejak Maret 2015 lalu.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved