Harga Kakao di Madiun Naik
anaman yang terserang hama awalnya terdapat bintik pada buah, dan dalam beberapa hari buah kako menjadi kering dan membusuk
Laporan Wartawan Surya, Imam Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN- Harga Kakao diprediksi akan mengalami kenaikan. Menyusul menurunnya hasil produksi kakao.
Karena banyak tanaman kakao (coklat) yang terserang penyakit atau hama pengerek buah kakao dan jamur.
Sarno (43), petani kakao di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun mengatakan, serangan hama pengerek buah kakao dan jamur itu membuat buah kakao miliknya mengering sehingga tidak bisa dipanen dan bagian bijinya membusuk.
"Tanaman yang terserang hama awalnya terdapat bintik pada buah, dan dalam beberapa hari buah kako menjadi kering dan membusuk jadi tak bisa dipanen” ujarnya, Senin (18/3/2013).
Menurutnya, selama ini petani sudah berusaha menyemprot insektisida.
Namun hal tersebut tidak bisa mengendalikan penyebaran hama dan jamur. Akibatnya mereka terpaksa memetik buah yang sudah terserang hama.
"Di semprot juga tidak ada hasilnya. Jadi terpaksa kalau ada yang terserang langsung dipetik dan dibakar agar tidak menular ke buah yang lain," katanya.
Akibat serangan hama dan jamur tersebut, hasil panen buah kakao menjadi menurun hingga 50 persen dibanding dengan saat normal. Jika dalam kondisi normal dalam satu hektar areal perkebunan kakao bisa mengasilkan 1 ton kini hanya tinggal 4 sampai 5 kwintal.
"Diperkirakan untuk hasil panen saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis, karena dari biasa dalam satu pohon bisa ada sampai 40 buah kini hanya 15 sampai 20 buah saja," ujarnya.
Beruntungnya, meski produksi kakao menurun, tetapi harganya mulai merangkak naik. Saat ini, harga kakao dari yang sebelumnya Rp10.000 per kilogramnya kini bisa Rp15.000 per kilogram.