Kamis, 2 Oktober 2025

Serat Tak Sekadar Pelangsing Tubuh

Serat lebih dikenal masyaakat sebagai pelangsing tubuh. Padahal manfaat serat bagi kesehatan jauh lebih hebat dari sekedar hal itu.

TRIBUNNEWS.COM - Serat lebih dikenal masyaakat sebagai pelangsing tubuh.  Beberapa produk minuman juga mempromosikan demikian.  Padahal manfaat serat bagi kesehatan jauh lebih hebat dari sekedar hal itu.

Ine Indrati Sigit dalam artikelnya yang dikutip Tribunnews.com dari Depkes.go.id menjelaskan, terdapat dua jenis serat, yang larut dan yang tidak larut dalam air.  Serat larut terdiri dari pektin, seperti yang terdapat dalam apel, wortel, anggur, jeruk dan tumbuhan laut serta tumbuhan lainnya.  Sedangkan serat tak larut terdiri dari lignin yang terdapat dalam batang sayuran brokoli, seledri, kulit jagung dan tumbuhan lain dan selulosa dalam kulit ari padi-padian.

"Serat merupakan sapu pembersih saluran pencernaan dan mencegah supaya zat-zat beracun tidak diserap melalui lambung dan usus.  Serat juga sebagai pengikat lemak dan kolesterol," tulis Ine dikutip Tribunnews.com dari portal Departemen Kesehatan.

Serat juga mengikat zat-zat logam berbahaya, seperti timah dan zat-zat lain supaya tak terserap dalam darah dan dibuang bersama kotoran.  Hal ini sangat menguntungkan kita.

Sayang sekali, akibat pengolahan makanan, terutama di perkotaan, keberadaan serat sangat sedikit dalam makanan.  Hasil berbagai riset tentang serat yang didokumentasikan DR. A. Simorangkirdan Anneke G Simorangkir, M.A., R.D, dalam buku Terapi Gizi untuk Penyakit Kardiovaskuler membuktikan kehebatan serat.

Dalam suatu percobaan, beberapa orang sukarelawan diberi sekitar 10 gram kulit ari gandum yang ditambahkan pada makanan biasa sehari-hari. Penambahan 10 gram menaikkan 35 persen penggunaan serat masing-masing sukarelawan.  Hasil yang diperoleh setelah waktu tertentu, kadar kolesterol baik yang berguna bagi tubuh (HDL) naik 46 persen, sedangkan kadar kolesterol jahat (LDL) turun 25 persen.

* Penambahan 100 gram serat dalam makanan pasien berkadar kolesterol tinggi, menunjukkan penurunan kadar kolesterol dalam darah hingga 13 persen dalam tempo 13 hari.

* Penambahan 12 gram pektin setiap hari di kalangan orang sehat, menurunkan kadar kolesterol darah 6 - 15 persen.

* Kulit ari padi-padian terbukti menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
* Minyak dari kulit ari beras juga menurunkan kadar kolesterol.

Namun tentu saja terlalu banyak serat juga kurang baik bagi kesehatan. Salah satu alasan, jika dalam jumlah berlebih dan mengikat juga logam yang diperlukan tubuh, seperti seng, besi dan kalsium, maka akibatnya tidak baik.  

"Pemakaian serat sebanyak 50 gram setiap hari akan meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah dengan tidak  mengurangi penyerapan logam-logam bermanfaat," kata Ine lagi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved