Dua Kampung di Sumedang Terancam Longsor
Tingginya curah hujan beberapa hari ini juga membuat warga dua kampung di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung,
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Tingginya curah hujan beberapa hari ini juga membuat warga dua kampung di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, yakni Kampung Sukamantri dan Kampung Cibenda, terancam tanah longsor. Kedua kampung itu tepat berada di bawah Gunung Geulis.
"Longsoran sudah beberapa kali terjadi. Namun longsoran itu masih berada di atas bukit, belum sampai ke bawah," ujar Amo, warga RT 3 RW 7 Kampung Sukamantri, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin (24/12/2012).
Pantauan Tribun, ada dua titik longsoran di gunung yang menjadi batas Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinangor tersebut. Tebing gunung yang longsor itu terlihat membentuk seperti lingkaran tak beraturan. Namun longsoran tersebut belum sampai ke rumah warga.
Lebih lanjut, Amo mengaku, meski longsoran tanah itu belum menimpa rumah warga, namun aliran air bercampur tanah sudah mencapai rumah warga. Bahkan akses Jalan Cibenda terputus lantaran tertutup lumpur setinggi lutut orang dewasa.
Warga lainnya, Aziz warga RT 2 RW 4 Kampung Cibenda, menyebutkan kondisi tersebut memang baru pertama kalinya terjadi. Apalagi sampai berkali-kali terjadi longsoran dalam satu pekan. Ia pun menduga jika longsoran tersebut akibat curah hujan yang meningkat dalam waktu dekat ini.
"Biasanya tidak seperti ini, sebab di bawah gunung ada penampungan air untuk mengalirkan air dari atas. Tapi kali ini saluran tersebut dipenuhi lumpur. Karena itu lumpur tersebut sempat menutup Jalan Cibenda," ujar Aziz di kediamannya, Senin (24/12/2012).
Dikatakan Aziz, ada sekitar 100 rumah warga di kampungnya. Karena itu ia khawatir jika longsoran besar benar-benar terjadi maka akan memakan korban jiwa yang cukup besar. Pasalnya ia melihat dua titik longsoran di Gunung Geulis sudah mencapai kaki gunung.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribun, Senin (24/12/2012), meski banjir dan longsor sudah kerap terjadi, sampai saat ini kondisinya belum darurat.
"Hingga saat ini Bupati Kabupaten Bandung merasa belum perlu mengeluarkan surat pernyataan darurat. BPBD Bandung dan dinas terkait masih mampu mengatasi bencana dengan mengerahkan sumber daya yang dimilikinya," katanya seraya menyebutkan bahwa longsor juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Cimenyan dan Kutawaringin Kabupaten Bandung. Longsor menyebabkan sembilan rumah rusak berat. (Tribun Jabar/cis)
Baca juga: