Jumat, 3 Oktober 2025

Flu Burung Kembali Mewabah, DPR: Masyarakat Harus Waspada

Wakil Ketua Komisi IX DPR bidang kesehatan, Nova Riyanti Yusuf meminta masyarakat bersikap waspada terkait munculnya varian baru flu burung

zoom-inlihat foto Flu Burung Kembali Mewabah, DPR: Masyarakat Harus Waspada
TRIBUN KALTIM/NEVRI
Tim kesehatan Pelabuhan menuntun kedua Anak Buah Kapal (ABK) yang terjangkit penyakit menular Flu Burung keluar dari Kapal Queen Soya menuju tenda khusus evakuasi saat Simulasi Penanggulangan Public Health Emergency Of Internasional Concern (PHEIC) di Pelabuhan Samarinda, Selasa (25/9/2012). Simulasi PHEIC disaksikan kepala sub Direktorat Jenderal Karantina Kesehatan (Karkes) Direktorat Jenderal Pengendalian Lingkungan (Ditjen PP dan PL) Kementrian Kesehatan RI, dr Zahimir Setiawan, Wawali Samarinda Nusyirwan Ismail Kepala Adpel Samarinda Bay M Hasani, Perwakilan KPPP. (TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR bidang kesehatan, Nova Riyanti Yusuf meminta masyarakat bersikap waspada terkait munculnya varian baru flu burung yang kini menyerang hewan unggas jenis itik. Virus H7N7 kabarnya sudah bermutasi gen dan kini menyerang itik.

"Waspada perlu biar bagaimana pun flu burung tidak ada obatnya. Hanya vaksinasi ditambah pencegahan," kata Nova kepada Tribunnews.com, Rabu(19/12/2012).

Meski begitu kata Nova sejauh ini belum ada laporan mengenai manusia di Indonesia yang terinfeksi flu burung H5N1 clade yang baru atau H7N7.

"Tapi penularan clade ini pada manusia pernah dilaporkan di Cina, Hongkong dan Bangladesh," ujarnya.

Lebih jauh Sekretaris Departemen Kesehatan Partai Demokrat ini menambahkan bahwa kini yang terpenting adalah ada langkah-langkah penanganan yang sudah direncanakan oleh Kementerian Kesehatan utamanya Dirjen P2PL.

"Dinkes sudah dapat arahan untuk kemudian memberikan arahan kepada masyarakat," ujarnya.

Akhir-akhir ini kita kembali dikejutkan dengan pemberitaan kematian ratusan ribu itik,terutama di wilayah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.  Kematian itik secara mendadak tersebut membuat para peternak panik. Mimpi buruk matinya ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan itik, beberapa tahun yang lalu karena terjangkit virus H7N7 pun kembali ke menghantui mereka.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved