Jumat, 3 Oktober 2025

Silatnas Partai Demokrat

Pendiri Demokrat Ragu Elektabilitas Partai Naik

Hencky Luntungan, salah seorang Pendiri Partai Demokrat mengungkapkan, dirinya ragu elektabilitas partai mampu mencapai target,

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Pendiri Demokrat Ragu Elektabilitas Partai Naik
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ketua Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum, bersama Sekjen PD, Eddhie Baskoro Yudhoyono, dan Wakil Ketua Umum PD, Jhonny Allen (kanan-kiri) membuka acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) PD, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12/2012). Silatnas tersebut merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-11 PD. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hencky Luntungan, salah seorang Pendiri Partai Demokrat mengungkapkan, dirinya ragu elektabilitas partai mampu mencapai target, apalagi sebentar lagi memasuki tahun 2014 dan suhu politik kian memanas.

"Langkah kami untuk katrol kembali elektabilias Partai Demokrat sesuai target 30 persen tidak mungkin dilakukan," ucap Hencky dalam jumpa pers Badan Usaha Penyelamat Partai Demokrat (BUPPD) di Galery Cafe Cikini, Jakarta, Sabtu (15/12/2012).

Keraguan Hencky yang pernah menjabat sebagai Sekjen Task Force SBY For President ini berdasarkan fakta yang terlihat di internal partai berlambang mercy ini, bahwa adanya tindakan yang diluar aturan, bahwa kewenangan Majelis Tinggi Partai Demokrat beberapa kali 'dikangkangi' oleh DPP.

"2013 sudah besok dan masih saja ribut. Jadi apa yang perlu dikonsiliasi?" ujar Hencky.

Dengan demikian, Hencky menuturkan bahwa sebagai pendiri Partai, ia memiliki tiga opsi dalam menyikapi nasib Partainya yang pada titik nadir ini.

Opsi yang dimiliki Hencky yakni, pertama membiarkan partai ini berjalan dengan kisruh dan pihaknya selaku salah seorang Pendiri hanya menjadi penonton.

Kedua, yakni lakukan restrukturisasi dan revitalisasi internal partai, dengan 'memutus' kader yang terlibat korupsi dan bermasalah, dan ketiga membubarkan partai.

"Tapi yang kami peduli itu opsi nomor dua. Jadi tidak hanya Anas, tapi siapa yang terlibat itu keluar dari Partai Demokrat," tutur Hencky.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved