Pengidap HIV/AIDS Bisa Gunakan Kartu Jakarta Sehat
Pengidap HIV/AIDS di Jakarta bisa menggunakan Kartu Jakarta Sehat untuk mendapatkan akses pengobatan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanggungjawab Program HIV AIDS Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dicky Alsadik mengatakan, pengidap HIV/AIDS di Jakarta bisa menggunakan Kartu Jakarta Sehat untuk mendapatkan akses pengobatan.
“Kartu Jakarta Sehat juga bisa digunakan penduduk Jakarta yang mengidap HIV/AIDS untuk mendapatkan akses kesehatan,” ujar Dicky saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/12/2012).
Dicky menuturkan, akses kesehatan bisa didapatkan masyarakat di 137 rumah sakit, 44 puskesmas kecamatan, dan 297 kelurahan.
Saat ini, lanjutnya, banyak masyarakat yang masih enggan memeriksakan diri di puskesmas, meskipun memiliki risiko tinggi dalam penularan virus HIV.
“Masyarakat tidak perlu malu untuk memeriksakan diri,” ucapnya.
Jika tidak punya kartu Jakarta Sehat, jelas Dicky, masyarakat tetap bisa mendapatkan akses kesehatan dengan menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK), atau surat keterangan domisili.
“Pengetahuan masyarakat mengenai HIV dan AIDS perlu ditingkatkan, agar tidak ada lagi diskriminasi,” usulnya.
Data Seksi Surveilans Epidemiologi HIV dan AIDS Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan, angka kumulatif orang dengan AIDS hingga September 2012 berjumlah 6.299 jiwa.
Jumlah kasus AIDS baru di DKI Jakarta sejak Januari hingga September 2012 ada 649 kasus, dengan angka kematian 168 jiwa. DKI Jakarta menempati posisi pertama kasus AIDS di Tanah Air. Posisi kedua ditempati Papua, dan ketiga Jawa Timur.
Berdasarkan prevalens kasus AIDS per 100 ribu penduduk di tingkat provinsi, DKI Jakarta menempati posisi ketiga setelah Papua (pertama) dan Bali (kedua).
Namun, angka tersebut adalah kumulatif yang berhasil terdata, dari mereka yang memiliki kesadaran untuk melakukan konseling dan tes HIV sukarela atau 'voluntary counselling and HIV testing (VCT)', sehingga diketahui status HIV-nya. (*)