BP Migas Dibubarkan
PPP: Pembubaran BP Migas Momentum Nasionalisasi Aset
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan, M Romahurmuziy menyarankan pemerintah untuk bergerak cepat dalam
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan, M Romahurmuziy menyarankan pemerintah untuk bergerak cepat dalam menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Pria yang akrab dipanggil Romy itu menanggapi keputusan MK yang mencabut landasan keberadaan dan kewenangan BP MIGAS,
“Karena putusan MK bersifat final dan mengikat” ujar Romy, Selasa (13/11/2012).
Apabila pemerintah tidak cepat, kata Romy akan berdampak negatif kepada masyarakat. Romy berpendapat agar pemerintah mampu menjadikan putusan ini sebagai momentum nasionalisasi dengan mengambil alih seluruh blok migas yang akan berakhir kepada Indonesia, sembari tetap menjamin kepastian hukum atas kontrak-kontrak migas yang masih berlaku. Putusan ini harus jadi trigger mempercepat renegosiasi kontrak-kontrak migas yang merugikan merah-putih.
Romy menjelaskan hal terpenting yang perlu ditindaklanjuti adalah kepastian hukum untuk investor, karena investasi di Migas melibatkan dana milyaran dolar AS, dengan tingkat pengembalian yang lama, belasan hingga puluhan tahun.
“Tanpa kepastian hukum investor tidak akan mau berinvestasi, tanpa investasi tidak ada kegiatan pemboran dan pembangunan fasilitas yang menunjang produksi nasional yang sekarang terus turun," katanya.
Rommy mengatakan dengan berkurangnya produksi nasional masyarakat kecil akan menjerit karena harga BBM akan melambung mengingat Indonesia sekarang adalah Nett Importer Oil.
Peran regulator sendiri baru dipegang oleh BP MIGAS pada tahun 2002, sedangkan sekarang tahun 2012 sudah berganti lagi. Ketidakstabilan kebijakan seperti ini berdampak negatif terhadap tingkat investasi migas. Untuk itu, pemerintah harus segera memutuskan sebuah sistem permanen yang menjamin kepastian investasi.
"Pemerintah harus segera mengambil alih tugas dan peran BP Migas, serta yang terpenting mengamankan seluruh aset negara akibat cost recovery yang setahap demi setahap sempat dialihkan kepada BP Migas dan membentuk sebuah sistem yang permanen," katanya.
*Berita Lengkap Mengenai Pembubaran BP Migas Klik Disini