Kamis, 2 Oktober 2025

Pegawai DPRD Jatim Dites Narkoba Pakai Tiga Test Pack

"Pegawai DPRD Jatim dikumpulkan di ruang paripurna kemudian dijelaskan tentang bahaya narkoba," terangnya

zoom-inlihat foto Pegawai DPRD Jatim Dites Narkoba Pakai Tiga Test Pack
Kompas Nasional/WISNU WIDIANTORO
Petugas Badan Narkotika Nasional memotong rambut untuk sampel pemeriksaan narkoba bagi masinis di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (31/7/2012). Selain sebagai deteksi dini penggunaan narkoba, tes tersebut juga untuk kesiapan angkutan mudik Lebaran nanti. KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Mengantisipasi penggunaan narkoba, Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jatim menggelar razia narkoba di DPRD Jatim.

Ada sekitar 55 pegawai DPRD Jatim yang dites urine menggunakan 3 test pack.

Kasi Pemberdayaan Alternatif BNNP Jatim, Dwiwan Suangkarno menjelaskan, pihaknya memang melakukan pemeriksaan secara rutin di berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta. Untuk kali ini, pihaknya menyasar pegawai DPRD Jatim sejak Senin pagi.

"Pegawai DPRD Jatim dikumpulkan di ruang paripurna kemudian dijelaskan tentang bahaya narkoba," terangnya kepada Surya (TRIBUNNEWS GROUP) usai pemeriksaan urine di DPRD Jatim, Senin (22/10/2012).

Setelah dijelaskan bahaya narkoba, maka BNNP Jatim merazia narkoba dengan tes urine pada 55 pegawai dewan. Satu demi satu pegawai diberi tiga test pack untuk mengetahui positif atau tidaknya mereka memakai narkoba. Secara bergantian, pegawai dewan masuk ke toilet dan membubuhkan urine pada tiga test pack itu.
"Tiap orang diberi tiga test pack, seperti alat untuk kehamilan. Tiga test pack itu menguji apakah ada pengguna ganja, sabu-sabu dan ekstasi," paparnya.

Sedangkan Sekretaris DPRD Jatim (Sekwan), Sukardo menambahkan, pihaknya mengapresiasi tes narkoba yang dilakukan BNNP terhadap pegawai dewan itu. Diakuinya kalau sosialisasi dan tes narkoba di DPRD Jatim adalah yang pertama kali.

"Tes semacam ini akan dilakukan tiap tahun karena narkoba ini sangat bahaya," ujarnya.

Mengenai hasil tes narkoba, pihaknya mengakui bahwa 55 pegawai itu negatif alias tak terindikasi narkoba. Meski begitu, kalau dalam tes berikutnya terindikasi, maka pegawai itu akan dikembalikan ke instansi terkait.

"Instansi itu yang akan memberi keputusan," pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved