Kamis, 2 Oktober 2025

Hartati Murdaya Tersangka

Publik Harus Terus Pantau Proses Hukum Hartati

Sebab, menurut Gun, biasanya kasus yang melibatkan orang lingkar kekuasaan kerap mengalami kendala.

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-inlihat foto Publik Harus Terus Pantau Proses Hukum Hartati
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Mantan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Siti Hartati Murdaya (tengah), usai diperiksa penyidik KPK di Kantor KPK Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2012).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gun Gun Heryanto, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah menyarankan, publik harus tetap bersifat kritis terhadap kelanjutan kasus hukum Siti Hartati Murdaya.

Sebab, menurut Gun, biasanya kasus yang melibatkan orang lingkar kekuasaan kerap mengalami kendala.

"Kita harus pantau, jangan senang dulu dengan penahanan dan pemberian status tersangka bagi Hartati," kata Gun saat berbincang dengan wartawan, Jumat (14/9/2012).

Hartati tengah menjalani masa tahanan di Rutan KPK. Dia ditahan seusai menjalani pemeriksaan tersangka pada 12 September 2012.

Direktur utama PT Hardaya Inti Plantation disangka melakukan suap kepada Bupati Buol Amran Batalipu, terkait penerbitan hak guna usaha perkebunan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah

Hartati yang pernah menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Itu pun diakui oleh Gun.

Menurutnya, Hartati merupakan pengusaha yang sedari awal Pemilihan Presiden 2009 mendukung SBY-Boediono naik.

Bahkan, jauh sebelum itu, sejak pemilu pertama di era reformasi, hubungan Hartati-SBY sudah terbangun.

Kendati begitu, papar Gun, seorang pengusaha akan tetap menggunakan logika investasi, sekalipun memiliki kedekatan dengan istana.
Artinya, mereka secara alamiah akan mencari keuntungan dari kerja kolaborasi mereka mem-back-up kekuasaan.

"Biasanya ada dua win bagi pengusaha. Pertama, akses untuk melebarkan sayap bisnis mereka dengan topangan 'referent power' dari kekuasaan. Kedua, memproteksi bisnis mereka dari kompetitor, dengan menjadikan akses kekuasaan sebagai 'guardian' bisnis mereka," jelas Gun. (*)

BACA JUGA

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved