Penembakan Solo
RS Polri Tunggu Keluarga Korban Terduga Teroris Solo
Jika Densus 88 sudah menghadirkan keluarga ke RS Polri, lanjutnya, adalah mencocokkan data pembanding ante mortem.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Rumah Sakit Bhayangkari Tingkat I Raden Said Sukanto (RS Polri) Brigadir Jenderal Agus Prayitno menuturkan, pihaknya masih menunggu keluarga terduga teroris Solo untuk proses data pembanding.
"Sementara ini di rumah sakit belum ada kegiatan. Kami akan menunggu keluarga tersangka korban yang akan dihadirkan oleh Densus 88," kata Agus saat dihubungi Tribun, Senin (3/9/2012).
Jika Densus 88 sudah menghadirkan keluarga ke RS Polri, lanjutnya, adalah mencocokkan data pembanding ante mortem.
"Nantinya dari keluarga didapatkan data ante mortem. Data ante mortem inilah yang akan kami cocokkan dengan data post mortem untuk identifikasi tersangka," jelas Agus.
Hingga Senin pukul 11.00 WIB, belum ada keluarga terduga teroris Solo yang datang ke RS milik kepolisian.
Sebelumnya, dua terduga teroris berinisial F (19) dan M (19) tewas setelah terlibat baku tembak dengan personel Densus 88 di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam.
Seorang anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri Bripda Suherman, juga tewas tertembak. Jenazahnya sudah tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/9/2012) malam.
Jenazah kedua terduga teroris tiba di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (1/9/2012) sekitar pukul 12.00 WIB. (*)
BACA JUGA