Penembakan Solo
Polri Tampik Kejanggalan Penangkapan Teroris Solo
Mabes Polri membantah kejanggalan seputar penangkapan teroris yang diungkap Indonesia Police Watch (IPW)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri membantah kejanggalan seputar penangkapan teroris yang diungkap Indonesia Police Watch (IPW)
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, jenis pistol antara FN dan Bareta memang mirip. Saat kejadian malam hari sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Jenis pistol itu bentuknya hampir sama, saat itu juga malam hari," kata Boy ketika dihubungi, Minggu (2/9/2012).
Mengenai tewasnya Bripda Suherman yang tertembak di bagian perut, Boy mengatakan seharusnya persoalan tersebut tidak perlu diperdebatkan.
Pasalnya, Bripda Suherman telah gugur dalam tugasnya. Densus pun telah menggunakan kelengkapan sesuai standar. Sebelumnya, IPW mengatakan, sebagai anggota Densus, dalam bertugas yang bersangkutan tidak sesuai dengan SOP yang harus memakai rompi anti peluru.
"Ia berusaha menangkap pelaku, jadi tidak perlu diungkit lagi," kata Boy.
Sementara terkait Presiden SBY yang memerintahkan Kapolri segera meninjau TKP, Boy mengatakan tidak ada kejanggalan dalam hal tersebut. Menurut Boy, Kapolri datang ke Solo juga untuk menyampaikan rasa belasungkawa.
"Sebagai pimpinan Polri, Pak Kapolri datang untuk berbelasungkawa dan memberikan penghormatan kepada anak buahnya," ujarnya.
BACA JUGA: