Roti Bekatul Ala Mahasiswa Ubaya Aman untuk Penderita Autis
Tak ingin menjadi korban akibat bahan pengawet makanan, mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) membuat roti dari bekatul.
TRIBUNNEWS.COM - Tak ingin menjadi korban akibat bahan pengawet makanan yang kerap dipakai oleh tukang roti, mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) membuat roti yang bisa tahan lama tanpa pengawet.
Inilah roti berbahan dasar bekatul dan kacang tunggak. Roti sourdough atau roti asam ini mengandung protein nabati dan tentu saja aman bagi pengidap autis karena tidak mengandung gluten (protein dari tepung terigu) seperti roti yang beredar di pasaran.
Setelah setahun meneliti dan mencoba Febriani Valentine, salah satu tim dari penemu roti ini mendapatkan hasil yang roti yang diinginkan. Mereka sempat terkendala oleh sulitnya mencari pengganti ragi sebagai pengembang yang cocok untuk kedua jenis tepung yang digunakan. Namun, ternyata ragi impor dari Amerikalah yang menuntaskan kerja keras ini.
Meski lama dan mahal dalam emnguji setiap kandungan yang ada dalam roti semisal kandungan serat, lemak juga protein akhirnya roti asam ini mendapat Juara Favorit dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Yogyakarta, Juli lalu. Roti karya mahasiswa teknobiologi tersebut terinspirasi dari kehidupan kos mahasiswa.
"Saya terinspirasi dari teman- teman kos yang sering sarapan roti," kata Febriani
Febri kasihan dengan mereka karena roti yang dimakannya mengandung pengawet berbahan kimia yang tidak baik untuk tubuh. Bahkan, setelah disurvei roti yang beredar di pasaran mengandung gluten dengan kadar tinggi. Tentu, roti ini tidak dapat dikonsumsi anak-anak autis.
- Bahaya! Kebiasaan Isap Jempol Bisa Sebabkan Keracunan
- Indonesia Tuan Rumah Asia Pasific Development Summit 2012
- Bagaimana Caranya Mengatasi Anak yang Alergi Hawa Dingin?
- Mengenal Sumber Antioksidan