Sabtu, 4 Oktober 2025

Bahaya! Kebiasaan Isap Jempol Bisa Sebabkan Keracunan

Kebiasaan mengisap jempol yang dilakukan anak kerap membuat orangtua khawatir akan dampak buruk pada perkembangan anak.

TRIBUNNEWS.COM - Kebiasaan mengisap jempol yang dilakukan anak kerap membuat orangtua khawatir akan dampak buruk pada perkembangan anak. Dampaknya memang berbahaya. Apa sajakah efeknya? Yuk penjelasan dr H Amran Harun SpA, Spesialis Anak RS Graha Husada Bandar Lampung berikut ini.

Menurut Amran, hampir 80 persen bayi mempunyai kebiasaan mengisap jempol atau jari lainnya. Keadaan ini berlangsung umur 18 bulan-6 tahun. Sebagian besar kelompok ini mempunyai obyek-obyek lain yang sering dipegang, seperti selimut, mainan, serpihan baju atau rambut.

Mengisap jempol merupakan kebiasaan dari bayi. Pendapat lain mengayakan bahwa kejadian ini merupakan gambaran emosional pada bayi untuk memuaskan diri sendiri dalam upaya menghilangkan stres atau menenangkannya.

Beberapa masalah dapat ditimbulkan akibat kebiasaan mengisap jempol  adalah masalah gigi, berupa maloklusi dan kelainan pada tulang rahang. Jari abnormal, berupa terbentuknya kalus, iritasi, eksema dan paronikia (jamur kuku).

Juga akan ada efek psikologis akan menimbulkan kepercayaan dirin anak karena anak sering diejek oleh saudara atau orangtuanya. Bahayanya lagi, menghisap jempol bisa menyebabkan keracunan tidak disengaja. Juga terjadinya risiko infeksi saluran cerna meningkat

"Isap jempol itu bisa menyebabkan keracunan dan risiko infeksi saluran cerna," kata Amran.

Sebelum umur 4 tahun, mengisap jempol adalah normal dan tidak berhubungan dengan gangguan fungsi sosial dan perkembangan anak. Secara umum tidak ada yang perlu dilakukan sampai anak berusia 4 tahun. Karena sebagian besar akan menghilang setelah usia 4 taun dan belum ada komplikasi yang timbul sebelum umur ini.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved