KPK: Pemberitaan Korupsi Meningkat 5.000 Persen
Indonesia mengalami demam antikorupsi yang luar biasa. Dukungan terhadap pemberantasan korupsi berkembang pesat, terutama jika dilihat

Laporan Ardhanareswari AHP
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mengalami demam antikorupsi yang luar biasa. Dukungan terhadap pemberantasan korupsi berkembang pesat, terutama jika dilihat dari segi pemberitaan di media.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Bambang Widjojanto, Selasa (7/8/2012), dalam diskusi media di Gedung KPK, Jakarta.
"Pemberitaan tentang korupsi meningkat lebih dari 5.000 persen," kata Bambang ketika membandingkan jumlah pemberitaan tentang korupsi pada Juli 1998 dengan Juli 2012 di salah satu media cetak nasional.
Pada Juli 1995, hanya ada 18 berita tentang korupsi. Tahun 1998 meningkat menjadi 43 berita, dan tahun 2012 berita korupsi melonjak tajam, 2.038 berita selama bulan Juli lalu.
Selain dari segi kuantitas, keberanian media dalam menyebutkan aktor korupsi pun dinilai Bambang meningkat.
Pada 1995 aktor korupsi yang dicantumkan di media baru setaraf karyawan atau kepala desa. "Tahun 2012, ada jenderal juga. Bintang dua," kata Bambang.
Bambang menambahkan, upaya pemberantasan korupsi ini sudah seharusnya didukung. "Jangan dihalang-halangi lah," imbuh Bambang.
KPK belum lama ini menetapkan mantan kepala Korlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Simulator kemudi motor dan mobil di Korlantas Polri yang diduga merugikan negara mencapai Rp 100 miliar lebih.
KLIK JUGA: