Kasus Hambalang
Pengamat: Anas Dianggap Banyak Tahu soal Hambalang
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah menilai Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memang wajib

Laporan Wartawan Tribunnnews.com, Hasanuddin aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah menilai Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memang wajib memberi keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembangunan kompleks olahraga Hambalang, Jawa Barat.
"Wajib beri keterangan sebaga saksi dan memberi klarifikasi karena dianggap tahu oleh KPK.
Saksi itu dianggap tahu suatu perkara. Kalau dikatakan melakukan klarifikasi itu salah. Dia diangap tahu, namanya sering disebut-sebut dalam kasus Hambalang," kata Iberamsjah ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (27/6/2012).
Menurut dia, pemeriksaan Anas dalam kasus dugaan korupsi Hambalang membuat persepsi publik terhadap Demokrat semakin negatif.
Apalagi, sebelumnya mantan Bendahara Umum Demokrat Nazaruddin dan Wasekjen Angelina Sondakh telah berstatus terdakwa dalam kasus suap wisma atlet.
"Rating survei Demokrat bisa tambah anjlok," katanya. Seperti diketahui, Anas Urbaningrum kembali diperiksa KPK, Rabu (27/6/2012) hari ini sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang, Jawa Barat.
Anas datang ke KPK sekitar pukul 10.00 WIB didampingi sejumlah pengurus DPP Partai Demokrta, di antaranya Saan Mustofa dan Andi Nurpati.