Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemimpin Negara Larang Presiden Paraguay Hadiri KTT

Organisasi negara-negara Amerika Selatan (Unasur), melarang Presiden baru Paraguay, Federico Franco, menghadiri KTT

Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi negara-negara Amerika Selatan (Unasur), melarang Presiden baru Paraguay, Federico Franco, menghadiri KTT pemimpin kawasan itu pekan depan.

Kebijakan itu diambil sebagai bentuk ketidak setujuan terhadap pencopotan Fernando Lugo dari jabatan Presiden Paraguay, dan penolakan terhadap penggantinya Federico Franco.

Menurut Kementerian Luar Negeri Argentina, kebijakan serupa diadopsi juga diberlakukan oleh blok perdagangan Amerika Selatan (Mercosur), yang akan menggelar pertemuan akhir pekan ini di Mendoza, Argentina.

Atas rencana penolakan ini, Presiden Federico menyatakan dirinya tidak akan menghadiri KTT, apabila kehadirannya akan membuat kegaduhan.
"Kami akan menunggu perkembangan dalam beberapa hari ke depan sebelum mengambil keputusan," ujar Federico, seperti dikutip dari BBC, Senin (25/6/2012).

Namun Menteri Luar Negeri Paraguay, Jose Felix Fernandez memastikan kehadirannya dalam KTT tersebut, bersama dengan delegasi Paraguay.

Tak hanya memboikot kehadiran Federico di KTT, negara-negara Amerika Selatan, juga tengah mempertimbangkan hubungan diplomatik mereka dengan Paraguay.

Venezuela telah mengambil langkah dengan menarik Duta Besar mereka dari Asuncion, ibukota Paraguay, dan menunda pengiriman minyak mentah terkait pencopotan Lugo.

Argentian dan Ekuador, juga mengambil langkah serupa. Sementara Brasil, Uruguay, Peru, Cile dan Kolombia memanggil para diplomat mereka untuk konsultasi.

Parlemen Paraguay, memutuskan untuk memazulkan Presiden Paraguay, Fernando Lugo, lantaran dinilai gagal menyelesaikan konflik pertanahan yang mengakibatkan 16 orang tewas, pekan lalu.

Insiden bentrok antara kepolisian dan petani, terkait penggusuran lahan di provinsi Canindeyu, Paraguay Jumat pekan lalu, berbuntut panjang.
Presiden Lugo dinilai tidak piawai, menyelesaikan konflik pertanahan itu secara beradab, dan dituntut segera turun dari kursinya.

Gayung pun bersambut, Parlemen sepakat untuk menurunkan Lugo dari kursinya, rencana permakzulan ini juga didukung sepenuhnya oleh majelis rendah yang dikuasai oleh oposisi.

KLIK JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved