Terpuruk Demokrat akan Jadi Partai Tengah
Namun, kedigdayaan Demokrat di puncak politik akan terpuruk, bahkan menjadi partai menengah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan Partai Demokrat, sampai memenangi dua pemilu jadi fenomena unik dalam sejarah partai baru era reformasi. Namun, kedigdayaan Demokrat di puncak politik akan terpuruk, bahkan menjadi partai menengah.
Kendati masih masuk tiga terbesar sebagai partai kuat, di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (14,0 persen), dan Golkar (20,9 persen), posisi partai berlambang bintang mercy ini, elektabilitasnya dari bulan ke bulan terus menurun tajam.
"Partai Demokrat semakin menjauh dari perolehan suaranya pada 2009. Elektabilitas Demokrat turun dari 20,5 persen ke angka 11,3 persen," ujar pengamat Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfaraby di kantor LSI, Jakarta, Minggu (17/6/2012).
Penurunan elektabilitas Demokrat merujuk rilis terbaru survei LSI di awal Juni 2012, lewat metode multistage random sampling dengan jumlah responden awal 1.200 orang. Survei ini, tambah Adjie, dilengkapi riset kualitatif FGD, dan indepth.
LSI sudah memperingatkan Demokrat untuk menengok dan mengevaluasi dirinya. Mulanya, pada survei LSI Januari 2011, elektabilitas Demokrat di angka 20,5 persen. Pada Juni 2011, elektabilitas turun di angka 15,5 persen.
Elektabilitas Demokrat, menurut Adjie, terus turun. Pada Oktober 2011, partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di angka 16,5 persen. Pada Januari 2012, elektabilitasnya turun di angka 13,7 persen. Pada Juni 2012, Demokrat di angka 11,3 persen.
"Elektabilitas Demokrat turun karena kasus Wisma Atlit dan Hambalang yang menyandera partai. Karenanya elektabilitas Demokrat terancam berada di bawah 10 persen dan akan menjadikannya sebagai partai papan tengah," tukas Adjie.
Berita Lainnya:
- Sebelum Meninggal Om Liem Dirawat Dua Bulan di Rumah Sakit
- Neneng Masuk ke Indonesia Bersama Rombongan TKI
- Korban Lapindo Jalan Kaki ke Jakarta Temui SBY
- Om Liem Dibekali Handphone Nokia