Banyak Penyelundupan Narkoba, BNN Awasi Pelabuhan
Sebagai lokasi strategis untuk menyembunyikan sejumlah paket narkoba yang dikemas melalui muatan kontainer kala kapal

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai lokasi strategis untuk menyembunyikan sejumlah paket narkoba yang dikemas melalui muatan kontainer kala kapal asing bersandar, Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Sumirat Dwiyanto mengaku masuknya barang selundupan berupa narkotika kerap terjadi di wilayah pelabuhan.
"Tetap dilakukan pengawasan di area tersebut," kata Sumirat saat ditemui di kantornya Jalan MT Haryono Cawang Jakarta Timur, Kamis (7/6/2012).
Menurut Sumirat, pengawasan itu tidak dilakukan sendiri. Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai, Dirjen Imigrasi serta TNI-Polri dilibatkan dalam melacak indikasi kasus narkotika. BNN juga melakukan kerjasama dengan badan-badan anti narkoba internasional.
Sumirat mencontohkan, kasus lolosnya 1,4 juta pil ekstasi asal Cina, lanjut dia, menjadi acuan bahwa pengawasan terhadap barang dari kapal asing yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut terbilang lemah. Selain memantau daerah perairan BNN fokus pada dua wilayah interdiksi lain seperti pelabuhan udara dan lintas batas (perbatasan darat).
"Kami berharap saudara-saudara kita yang tinggal dipulau terluar atau daerah perbatasan untuk aktif mengirimkan informasi mencurigakan. Jalur ini paling memungkinkan dijadikan pilihan sindikat narkoba untuk menyuplai barang."
Sumirat menambahkan, pihaknya tidak terpaku dengan pengawasan dilokasi interdiksi. BNN menduga kapal besar semisal Mother Vessel yang notanbene tidak bisa bersandar dipelabuhan di Indonesia melepas muatan ditengah laut.
"Kami juga akan menjelajahi informasi itu. Biasanya kapal-kapal kecil merapat ke Mother Vessel dan disuplai barang," tutup Sumirat.