Minggu, 5 Oktober 2025

Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan

7 Fakta Heat Stroke: Serangan Panas yang Bisa Mengancam Jemaah Haji!

Di balik kekhusyukan prosesi wukuf, tawaf, hingga lempar jumrah, terselip satu ancaman kesehatan serius yang sering luput dari perhatian

Pexels/Yasir Gürbüz
JEMAAH HAJI - Jemaah haji rentan mengalami serangan panas dan berpotensi mengalami heat stroke di balik kekhusyukan beribadah di tengah cuaca panas Arab Saudi. 

TRIBUNNEWS.COM - Ibadah haji merupakan puncak perjalanan spiritual umat Muslim, namun juga menjadi ujian fisik yang berat di tengah suhu ekstrem yang dapat melampaui 45°C.

Di balik kekhusyukan prosesi wukuf, tawaf, hingga lempar jumrah, terselip satu ancaman kesehatan serius yang sering luput dari perhatian, yaitu heat stroke.

Serangan panas ini bukan sekadar rasa lelah atau dehidrasi, melainkan kondisi medis darurat yang dapat menyebabkan kolaps bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Agar lebih waspada, simak tujuh fakta penting mengenai heat stroke yang wajib diketahui—terutama bagi jemaah haji dan keluarganya.

Bukan Sekadar Kelelahan karena Panas

Heat stroke adalah kondisi serius yang ditandai oleh kenaikan suhu tubuh inti yang lebih dari 40°C disertai gangguan pada sistem saraf pusat, seperti pusing, kejang, hingga koma. Faktanya, gejala ini bukan sekadar panas di dalam tubuh yang menyebabkan kelelahan biasa.

Menurut British Medical Journal (BMJ), heat stroke dibedakan menjadi dua jenis: classic heat stroke, yang terjadi akibat paparan panas lingkungan secara pasif, dan exertional heat stroke, yang terjadi akibat aktivitas fisik berat di bawah suhu tinggi. Keduanya membutuhkan penanganan segera karena berisiko fatal.

Menyerang dalam Waktu Singkat

Dalam kondisi ekstrem, heat stroke bisa terjadi hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit. Aktivitas fisik di bawah matahari terik tanpa asupan cairan yang cukup mempercepat dan memperparah heat stroke. Banyak kasus menunjukkan bahwa pekerja di luar ruangan, atlet maraton, hingga siswa sekolah bisa tiba-tiba kolaps saat terpapar panas intens tanpa perlindungan yang memadai.

Baca juga: Jelang Puncak Haji, Jemaah Diingatkan Kurangi Aktivitas Siang Hari dan Lakukan Vaksinasi Influenza

Gejalanya Sering Diabaikan

Gejala heat stroke kerap tidak dikenali sejak awal. Melansir Healthline, heat stroke adalah keadaan darurat medis yang serius, yang terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu mengendalikan suhu internalnya.

Biasanya, kondisi ini diperparah dengan adanya heat exhaustion yang terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak air dan garam, biasanya akibat keringat berlebih.

Awalnya, kamu mungkin hanya merasa pusing, mual, atau lemas, padahal suhu tubuhmu sudah naik drastis. Lalu, tanda-tanda serius meliputi kulit yang panas dan kering, denyut jantung, serta hilangnya kesadaran. Bahkan jika dibiarkan, kondisi ini bisa merusak organ vital secara permanen.

Anak-anak dan Lansia Paling Rentan

Kelompok usia sangat muda dan sangat tua memiliki mekanisme pengatur suhu tubuh yang tidak seefisien orang dewasa sehat. Anak-anak belum mampu mengatur suhu tubuh secara optimal, sementara lansia cenderung kehilangan kemampuan untuk mendeteksi rasa haus atau perubahan suhu lingkungan. 

Jadi, keduanya perlu pengawasan ekstra saat berada di lingkungan panas, terutama saat menjalankan kegiatan di luar ruangan, seperti bekerja, sekolah, atau bahkan kegiatan keagamaan seperti haji.

Minuman Manis Bisa Memperparah Dehidrasi

Ketika merasa haus, banyak orang tergoda untuk mengonsumsi minuman manis. Melansir Healthdirect Australia, minuman beralkohol, berkafein, panas dan mengandung gula justru dapat memperburuk keadaan tubuhmu. Pasalnya, jenis minuman mempercepat dehidrasi karena bersifat diuretik. 

Dalam kondisi panas ekstrem, air putih tetap menjadi pilihan terbaik. Jika diperlukan, cairan elektrolit bisa menjadi tambahan, namun tidak seharusnya menggantikan peran air putih sebagai sumber utama hidrasi.

Harus Cepat Ditangani

Heat stroke tidak bisa ditunda penanganannya. Korban harus segera dipindahkan ke tempat yang sejuk, melonggarkan pakaian ketat, dan harus didinginkan secepat mungkin. 

Baca juga: Terapkan Murur dan Safari Wukuf Khusus pada Puncak Haji 1446 H/2025 M, PPIH: Tak Ada Pungutan Biaya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved