Minggu, 5 Oktober 2025

Riset dari Harvard: Kejahatan Siber seperti Penipuan dan Judi Online Bersarang di Kamboja

Menurut riset, Kamboja diduga telah berubah menjadi salah satu pusat kejahatan siber terbesar di dunia, mulai dari penipuan daring hingga judi online.

|
pexels.com
KAMBOJA DAN JUDI ONLINE - Ilustrasi kejahatan siber seperti penipuan dan judi online. Menurut riset terbaru yang dirilis Humanity Research Consultancy (HRC), aktivitas ilegal ini disebut melibatkan jaringan perdagangan manusia dan elit politik. 

Dalam konteks sosial, masyarakat sipil di Kamboja berada dalam tekanan. Aktivis, jurnalis, dan LSM lokal yang mencoba mengungkap jaringan ini menghadapi ancaman hukum, pembungkaman, bahkan kriminalisasi. 

Baca juga: Kemlu dan KBRI Phnom Penh Pulangkan Jenazah Rizal Sampurna, Korban Online Scam di Kamboja

Meski lebih dari 100 LSM internasional beroperasi di negara itu, efektivitas mereka disebut sangat terbatas karena ketergantungan pada kemitraan dengan pejabat lokal yang justru terlibat dalam jaringan tersebut.

Laporan ini tidak hanya mengungkap jaringan kejahatan yang bersifat lintas negara, tetapi juga menunjukkan bagaimana institusi negara dapat menjadi bagian dari sistem kejahatan itu sendiri. 

Karena semangat reformasi dalam negeri dinilai sangat kecil, laporan ini mendorong tekanan dan intervensi internasional yang tegas. Karena jika tidak, industri kotor ini dikatakan bisa terus berkembang dan menimbulkan kerugian global yang makin besar. 

Artikel ini ditulis berdasarkan laporan resmi berjudul Policies and Patterns: State-Abetted Transnational Crime in Cambodia as a Global Security Threat yang ditulis oleh Jacob Sims dan diterbitkan oleh Humanity Research Consultancy pada Mei 2025

Baca juga: Ada 131 Ribu WNI Tinggal di Kamboja, Angka Kasus Penipuan Daring Naik Setiap Tahun

Penulis: Matheus Elmerio Manalu | Editor: M. Fitrah Habibullah

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved