Tribunners / Citizen Journalism
Rumah Besar PWI Harus Dirawat Bersama, Persatuan Lebih Mulia dari Ambisi
PWI diharapkan kembali menjadi rumah besar wartawan Indonesia, tempat semua insan pers merasa memiliki, dihargai, dan dilindungi.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Oleh: Dar Edi Yoga
- Wakil Bendahara Umum PWI Pusat 2018-2023
- Direktur Kerjasama Wartawan ASEAN (2014–2019)
- Bendahara Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (MAPPILU PWI) 2020–2025
TRIBUNNERS - Kongres Persatuan PWI di Cikarang, Bekasi, 29-30 Agustus 2025, telah menjadi tonggak penting dalam perjalanan organisasi wartawan tertua di Indonesia.
Dengan penuh suasana demokratis, Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir, terpilih sebagai Ketua Umum PWI periode 2025-2030 setelah meraih 52 suara, unggul atas Hendry Ch Bangun yang hanya mengantongi 35 suara.
Sementara Atal S. Depari didaulat menjadi Ketua Dewan Kehormatan.
Kemenangan Munir tidak boleh dibaca sekadar sebagai angka, tetapi lebih sebagai isyarat kuat bahwa mayoritas anggota mendambakan arah baru.
Mereka berharap PWI benar-benar kembali menjadi rumah besar wartawan Indonesia, tempat semua insan pers merasa memiliki, dihargai, dan dilindungi.
Pesan ini penting, sebab tanpa persatuan, sebesar apa pun nama PWI hanya akan tinggal sejarah.
Sejarah mencatat, pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 lalu, Presiden tidak hadir akibat konflik internal di tubuh PWI.
Sebuah tamparan keras yang seharusnya tidak terulang lagi. Kini, menjelang HPN 2026 yang akan digelar pada 7-9 Februari mendatang, nama besar PWI kembali dipertaruhkan.
Di momen itu, publik akan menilai apakah PWI mampu menunjukkan wajah baru yang solid, bersatu, dan layak menjadi mitra strategis bangsa?
Saat ini yang kita perlukan adalah fokus pada tujuan besar membangun dan merawat rumah besar PWI ini, bukan justru sebaliknya.
Momentum persatuan ini tidak boleh disia-siakan. Kepengurusan baru harus merangkul semua kelompok, termasuk yang berbeda pandangan.
Inilah saatnya membuktikan bahwa PWI bukan milik segelintir orang, melainkan milik seluruh wartawan Indonesia.
Jika rumah besar ini dapat dirawat dengan kebersamaan, maka HPN 2026 akan menjadi panggung kehormatan, bukan sekadar seremoni.
Di sanalah marwah persatuan dan martabat pers nasional akan diuji.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menkumham Terima Pengurus PWI Pusat, Blokir Administrasi Resmi Dibuka |
![]() |
---|
Wartawan Korban Represi Aparat saat Demo 30 Agustus Gugat UU Pers ke MK |
![]() |
---|
Perangi Stunting Butuh Kolaborasi: Pemerintah, Swasta, hingga Masyarakat Turun Tangan |
![]() |
---|
Pengurus Baru PWI Pusat Periode 2025-2030 akan Dilantik di Surakarta, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.