Tribunners / Citizen Journalism
Ilmuwan Indonesia Merajut Hukum, Sains, dan Kesejahteraan Sosial di Panggung Ilmiah Dunia
Ilmuwan Indonesia Raymond Tjandrawinata jadi Full Member Sigma Xi. Kiprah globalnya rajut sains, hukum, dan keadilan sosial.
TRIBUNNEWS.COM, JKARTA — Ilmuwan tanah air menunjukkan kiprahnya di panggung dunia.
Saat tak banyak ilmuwan yang melintasi disiplin ilmu dari biokimia hingga hukum, dari laboratorium NASA hingga ruang kuliah hukum di Jakarta. Prof. Dr. Raymond R. Tjandrawinata membuktikan, jika anak bangsa bisa mewujudkannya.
Tak heran jika kini, namanya kini kian mengemuka.
Pada 2025 ini, Raymond terpilih sebagai Full Member Sigma Xi, The Scientific Research Honor Society — organisasi ilmiah internasional yang telah menaungi lebih dari 200 penerima Nobel.
Sigma Xi, The Scientific Research Honor Society, adalah organisasi ilmuwan dan insinyur internasional dengan lebih dari 200.000 anggota sejak berdirinya.
Organisasi ini menilai keanggotaan penuh berdasarkan prestasi riset yang signifikan, termasuk publikasi ilmiah, paten, serta kontribusi akademik. Beberapa nama besar yang pernah menjadi anggota Sigma Xi antara lain Albert Einstein, Linus Pauling, Francis Crick, dan James Watson.
Bagi Indonesia, capaian ini bukan sekadar pengakuan personal, melainkan simbol kehadiran putra bangsa di forum ilmiah tertinggi dunia.
Dari Molekul Hingga Kebijakan Publik
Raymond meniti jejak akademik dari MS dan PhD di bidang biokimia dan biologi molekuler kesehatan, lalu melanjutkan postdoctoral fellowship di UC San Francisco School of Medicine.
Di sana, ia menekuni farmakologi molekuler senyawa turunan prostaglandin sebagai obat onkologi.
Pengalaman risetnya bahkan merambah NASA, meneliti osteoporosis tulang manusia di ruang angkasa.
Namun, ia sadar: sains saja tak cukup. Maka, ia menempuh jalur interdisipliner dengan mendalami ekonomi kesehatan di UC Berkeley, yang memberinya pemahaman tentang pembiayaan, efisiensi sistem, dan alokasi sumber daya kesehatan nasional.
Tak berhenti di situ, ia menekuni hukum — dari Magister di IBLAM, kini menapaki Doktor Hukum di Universitas Pelita Harapan, dengan minat utama pada hukum kesehatan, kekayaan intelektual, dan kesejahteraan sosial.
Bahkan, horizon etis ia lengkapi lewat Master of Advanced Studies in Theology (Domuni Universitas, Prancis), menegaskan keyakinannya bahwa hukum dan sains mesti beroperasi di bawah horizon etika.
OMAI dan Kemandirian Farmasi Indonesia
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Puan Soroti Pidato Prabowo di PBB: Indonesia Comeback di Forum Dunia |
![]() |
---|
Daftar Uang Kertas Rupiah yang Sudah Dicabut dan Tidak Berlaku di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Daftar Kereta Api Tambahan Bulan Oktober 2025, Simak Rute dan Jadwal Keberangkatannya |
![]() |
---|
Jadwal Calvin Verdonk, Miliano Jonathans, dan Dean James di Liga Eropa Pekan Ini |
![]() |
---|
Poin BWF Korea Open 2025: Ajang Apriyani/Fadia Kembali ke Top 100, Fajar/Fikri Kian Meroket |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.