Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Dosen PKn UNY Promosikan Nasionalisme Inklusif di Jepang

Tim PKM Departemen PKn, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar Sharing Session di Hiroshima University, Jepang.

Editor: Sri Juliati
ISTIMEWA/Departemen PKN UNY
PKM UNY - Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Departemen PKn, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar Sharing Session di Hiroshima University, Jepang, Jumat (18/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Departemen PKn, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar Sharing Session di Hiroshima University, Jepang, Jumat (18/7/2025).

Kegiatan bertema "Mewujudkan Kewarganegaraan Inklusif dan Nasionalisme Mahasiswa Indonesia"  ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang kewarganegaraan inklusif dan nasionalisme yang adaptif bagi mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di luar negeri.

Dipimpin oleh Prof Sunarso, kegiatan ini turut melibatkan anggota tim Dr Yayuk Hidayah, Nabila Ihza Nur Muttaqi, dan Dr Nurul Hidayati Rofiah dari The Institute for Diversity & Inclusion, Hiroshima University. 

Dua mahasiswa PPKn UNY, Indah Suprihatin (S2) dan Meilani Yosi Kartika (S1), juga turut serta dalam inisiatif ini.

Dalam sambutannya, Prof Sunarso menekankan pentingnya membentuk karakter kewarganegaraan mahasiswa Indonesia agar mampu berdaya saing global namun tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan. 

"Mahasiswa Indonesia di luar negeri memiliki peran strategis sebagai duta bangsa yang harus mampu menunjukkan nilai Pancasila dalam kehidupan multikultural," tegasnya.

Senada dengan Prof. Sunarso, Dr. Yayuk Hidayah menjelaskan bahwa nasionalisme tidak boleh dipahami secara sempit. 

"Nasionalisme yang inklusif membuka ruang bagi kerja sama lintas budaya, tanpa mengorbankan identitas bangsa sendiri," ujarnya. 

Baca juga: Dosen PKn UNY Gencarkan Penguatan Wawasan Kebangsaan di Bantul

Sementara itu, Dr. Nurul Hidayati Rofiah menyoroti krusialnya ruang dialog antarbudaya dalam membentuk wawasan kewarganegaraan. 

"Kewarganegaraan inklusif bukan hanya soal hak dan kewajiban secara hukum, tapi juga soal kemampuan kita berempati dan menghargai keberagaman," jelasnya.

Kegiatan ini diikuti antusias oleh mahasiswa Indonesia di Hiroshima dan sekitarnya. 

Diskusi berlangsung aktif, membahas berbagai isu relevan seperti identitas kebangsaan di era global, pendidikan multikultural, dan tantangan hidup di lingkungan lintas budaya.

Melalui kegiatan ini, tim PKM berharap dapat membangun jejaring kolaboratif yang kuat antara UNY dan Hiroshima University, khususnya dalam pengembangan pendidikan kewarganegaraan global dan pembentukan karakter inklusif mahasiswa Indonesia. (*)

Sumber: TribunSolo.com

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan