Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

PMKRI, Ingatan dan Autocracy Inc

PMKRI menjadi salah satu organisasi gerakan sosial kemahasiswaan terlama di Indonesia yang masih setia menemai perjalanan panjang bangsa ini

Editor: Eko Sutriyanto
dok pribadi
Astra Tandang, Sekjen PP PMKRI Periode 2024-2026 

Deformasi ini tidak terjadi dalam waktu singkat. Ia berjalan perlahan dengan melucuti satu per satu institusi yang menjadi manifestasikan agenda reformasi.

Prosesnya pun dilakukan melalui mekanisme demokratis, melalui revisi undang-undang hingga bersidang di mahkamah. Coraknya pun terlihat sangat populis. 

Akibatnya, banyak dari kita tidak sadar akan gejala ini. Kita berpikir bahwa keadaan tidak seburuk yang diberitakan. Ribuan buruh di PHK.

Desa dan daerah mengap-mengap akibat anggaranya disedot makan bergizi gratis, koperasi merah putih dan sekolah rakyat yang sejauh ini memiliki banyak soal. 

Di saat yang sama, semangat reformasi menyublim dalam berbagai pencitraan dan kultus individu. Akhirnya, kita menggeser perhatian pada sistem menjadi tunjuk hidung orang per orang. 

Mengelolah Dilema

Bagaimana gerakan sosial, dalam hal ini PMKRI, sebaiknya menghadapi fenomena Autocracy Inc tersebut? Apa yang harus dilakukan? Applebaum memang memfokuskan bukunya pada negara-negara dengan sistem pemerintahan otokrasi. 

Namun, kita juga bisa memaknai buku tersebut sebagai sebuah ”peringatan dini” ketika mabuk memupuk kekuasaan melanda negeri kita sehingga melemahkan demokrasi yang tengah dalam proses penguatan. Tarikan untuk bergabung dengan ”gerbong kekuasaan” kerap terlalu menggiurkan untuk ditampik.

Di sinilah, Gerakan sosial pmkri seperti PMKRI memainkan peran krusial. PMKRI harus cerdas menjaga jarak yang proporsional dengan kekuasaan. Memperlakukan kekuasaan sebagai sesuatu yang normal, rutin dan wajar agar bisa bergerak dan bersuara dengan obyektif, proporsional dan mengusung agenda-agenda perbaikan sosial. 

Sembari, ingatan kolektif tentang sejarah reformasi dan gagasan pembaharuan di dalamnya perlu terus disegarkan kembali. Langkah tersebut dapat menjadi bagian dari perlawanan terhadap otokrasi agar kolektivitas politik  tidak menjauh dari kebaikan bersama.

Para pendiri PMKRI memang visioner. Ini tecermin pada visi “Terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan, dan persaudaraan sejati”, sebuah visi yang tetap dan kian relevan setelah tujuh dekade. 

Atas cita-cita besar itu, PMKRI terus berkomitmen untuk menghadirkan pola pembinaan dan kaderisasi yang relevan, menghadirikan gerakan sosial yang membangun, meneguhkan komitmen kebangsaan, membantu masyarakat dalam mengambil keputusan penting dalam hidupnya tanpa kehilangan harapan

Selamat ulang tahun ke-78 PMKRI. Mencintaimu seperti rahim memeluk janin. Petra..!!!

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved