Tribunners / Citizen Journalism
Paus Baru
Paus Leo XIV dan Kecerdasan Buatan: Etika Iman di Era Digital
Sebagai pemimpin spiritual, Paus Leo XIV mengambil posisi unik di tengah polarisasi diskursus global tentang teknologi
Dokumen ini juga memberikan panduan praktis di berbagai sektor: dalam dunia kerja, AI harus menjadi pelengkap, bukan pengganti manusia; di bidang pendidikan, AI dapat mendukung proses belajar, tetapi tidak menggantikan peran guru sebagai pembentuk karakter dan nilai.
Dalam layanan kesehatan, AI bisa mempercepat diagnosis dan akses pengobatan, namun tidak dapat menggantikan kehadiran empatik dan relasional tenaga medis. Bahkan dalam dunia seni, politik, dan media, Antiqua et Nova mendorong agar teknologi digunakan untuk memperkuat keindahan dan kebenaran, bukan sekadar menciptakan simulasi palsu atau manipulasi opini publik.
Lebih jauh, dokumen ini memberikan alarm atas penggunaan AI dalam bidang pertahanan, khususnya senjata otonom (lethal autonomous weapons systems/LAWS) yang beroperasi tanpa kendali manusia langsung.
Gereja menegaskan bahwa tidak ada justifikasi moral bagi mesin yang memiliki kewenangan untuk menentukan hidup dan mati. Penggunaan AI di sektor ini bertentangan dengan prinsip martabat manusia dan ancaman nyata terhadap perdamaian global. Oleh karena itu, Gereja mendorong regulasi internasional yang tegas dan menyeluruh dalam mengatur teknologi semacam ini.
Baca juga: Serba-serbi Momen Pelantikan Paus Leo XIV: 200 Ribu Orang Hadir di Vatikan, Sempat Bertemu Zelensky
Secara keseluruhan, Antiqua et Nova menegaskan bahwa AI harus dikembangkan dan digunakan dalam semangat “kearifan hati” (sapientia cordis)—yakni kebijaksanaan yang tidak hanya berasal dari rasio teknis, tetapi juga dari nilai-nilai rohani, keadilan, dan kasih.
Teknologi hanyalah alat; manusialah yang bertanggung jawab menentukan arah dan tujuan penggunaannya. Dengan panduan ini, Gereja mengajak semua pihak—ilmuwan, pemerintah, perusahaan, hingga umat beriman—untuk bersama-sama membangun dunia digital yang lebih manusiawi, adil, dan bermartabat.
Tantangan Realitas Dunia Kontemporer
Pernyataan Paus Leo XIV dan doktrin Antiqua et Nova terasa semakin relevan di tengah realitas dunia yang semakin bergantung pada AI.
Kita menyaksikan pesatnya otomatisasi kerja yang mengancam jutaan lapangan pekerjaan; penyebaran informasi palsu oleh algoritma yang tak terkendali; eksploitasi data pribadi demi keuntungan ekonomi; serta berkembangnya senjata otonom yang beroperasi tanpa kendali manusia. Di tengah disrupsi teknologi ini, muncul pertanyaan krusial: ke mana arah kemajuan akan membawa kita, dan siapa yang akan menjaga nilai-nilai dasarnya?
Realitas ini diperparah dengan minimnya regulasi etis global yang kuat. Sementara perusahaan teknologi berlomba menciptakan sistem AI yang lebih cepat dan lebih canggih, publik sering kali tertinggal dalam hal pemahaman kritis maupun perlindungan.
Tantangan tersebut tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga sosial, budaya, bahkan spiritual. Bagaimana manusia dapat tetap menjadi subjek yang aktif, bukan objek yang dikendalikan oleh logika algoritma?
Dalam situasi ini, suara moral menjadi kebutuhan mendesak. Gereja, melalui kepemimpinan Paus Leo XIV, tampil sebagai suara kenabian yang mengingatkan bahwa teknologi harus dikendalikan oleh kearifan hati.
Seruan ini bukan seruan ketakutan, melainkan panggilan untuk bertanggung jawab secara etis. Di tengah dunia yang menuhankan efisiensi, Paus mengingatkan bahwa kemajuan sejati adalah yang menghormati manusia, bukan mengorbankannya demi kecanggihan.
Menuju Etika Baru di Era AI
Paus Leo XIV memberi arah bahwa Gereja tidak akan tinggal diam dalam menghadapi perubahan zaman. Justru dalam era inilah, iman harus menjelma menjadi prinsip etis yang hidup—yang menuntun masyarakat untuk tidak kehilangan arah di tengah kemajuan teknologi.
Antiqua et Nova memberi fondasi yang kokoh, namun dibutuhkan keberanian pastoral untuk menerjemahkannya dalam kebijakan publik, pendidikan, bisnis, dan kehidupan sehari-hari.
Etika baru ini bukan semata-mata tentang peraturan, melainkan tentang membangun budaya digital yang manusiawi.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Paus Baru
Serba-serbi Momen Pelantikan Paus Leo XIV: 200 Ribu Orang Hadir di Vatikan, Sempat Bertemu Zelensky |
---|
PKB Soal Gus Muhaimin Hadir di Pelantikan Paus Leo XIV: Komitmen Merawat Toleransi Global |
---|
Momen Cak Imin Jabat Tangan dan Berkomunikasi dengan Paus Leo, Saling Lempar Senyum |
---|
VIDEO Pimpin Delegasi Indonesia, Cak Imin Bawa Pesan Khusus Prabowo untuk Paus Leo XIV di Vatikan |
---|
Misa Pelantikan Paus Leo XIV: Makna Pallium dan Cincin Nelayan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.