Tribunners / Citizen Journalism
Prof Dr Eng Yunus Daud Paparan Orasi Ilmiah di Acara Pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Geothermal
Prof. Yunus Daud mengatakan, pilihan energi geothermal sangat tepat karena selain energi ini bersih, geotermal juga tidak bergantung pada iklim/cuaca.
Editor:
Dewi Agustina
Oleh: Prof. Dr. Eng. Yunus Daud, Dipl.Geotherm.Tech., M.Sc.
Guru Besar Tetap Bidang Geotermal di FMIPA UI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk memastikan Indonesia kecukupan energi dan ketahanan energi.
Pemerintah juga mendorong untuk mencapai swasembada energi hijau atau energi terbarukan, khususnya energi geothermal dan mencapai net zero emission sebelum tahun 2060.

Demikian diungkap Prof. Dr. Eng. Yunus Daud, Dipl.Geotherm.Tech., M.Sc. dalam orasi ilmiah yang berjudul Peran Strategis Riset dan Inovasi Teknologi Advanced Reservoir Imaging dalam Meningkatkan Keberhasilan Pemboran Sumur Geotermal, Menurunkan Biaya Energi, dan Mendukung Swasembada Energi Hijau di Indonesia.
Paparan orasi ilmiah ini menjadi bagian dari rangkaian seremoni acara Pengukuhan Guru Besar Tetap Dalam Bidang Geothermal, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, yang berlangsung pada Rabu (12/2/2025), di Balai Sidang UI, Depok.
Potensi Geothermal Indonesia mencapai 23,6 GW yang terdiri dari 9,2 GWe Resources dan Cadangan 14,4 GW.
Cadangan terbukti 3,34 GW adalah sumber utama base load kelistrikan Indonesia pada Transisi Ketenagalistrikan Indonesia.
Geothermal ditargetkan 6,5 GW sampai tahun 2040.

Prof. Yunus Daud mengatakan, pilihan energi geothermal sangat tepat karena selain energi ini bersih (low emission), terbarukan (renewable), dan berkelanjutan (sustainable), geotermal juga tidak bergantung pada iklim/cuaca, dapat beroperasi 24 jam/7 hari, dan memiliki capacity factor sampai 90 persen, sehingga dapat diandalkan untuk menggantikan peran bahan bakar fosil sebagai baseload power.
Energi geothermal juga dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama (long lasting), sebagaimana PLTP pertama di Kamojang yang sudah beroperasi lebih dari 40 tahun, namun tetap prima.
Oleh karena itu, patut disyukuri dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan energi geotermal menjadi energi listrik dan pemanfaatan panas langsung (direct uses) serta terus mengembangkan riset dan inovasi teknologi eksplorasi dan teknologi pemanfaatan.
Di akhir tahun 2023, Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara pemasok energi listrik geothermal terbesar dunia (2.418 Mwe) setelah Amerika Serikat (2.674 Mwe).
Pertumbuhan PLTP mengalami peningkatan signifikan dalam 15 tahun terakhir.
Akhir 2024, kapasitas terpasang energi geothermal di Indonesia mencapai 2.653 Mwe).
Jika iklim positif pengembangan energi geothermal bisa diupayakan, tidak lama lagi Indonesia bisa menjadi produsen energi geothermal terbesar dunia.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Usai Viral Disoraki Zionis, Rektor UI Heri Hermansyah Unggah Foto Bersama Dubes Palestina untuk RI |
![]() |
---|
Hadiri Pertemuan Kadin, Atta Ul Karim Bawa Misi Kolaborasi Indonesia dan Pakistan |
![]() |
---|
Penjelasan UI soal Rektor Prof Heri Galang Dana saat Acara Wisuda: Murni Sukarela |
![]() |
---|
Sosok Rektor UI Diteriaki Zionis saat Wisuda Mahasiswa, Prof Heri: Mari Kita Raih Rp8 Miliar |
![]() |
---|
JK: Jangan Menjadi Beban Masyarakat dengan Menganggur, Walau Saya Tahu Banyak Sarjana Driver Ojol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.