Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

R.M. Margono Djojohadikusumo: Bangsawan Jawa yang Berjiwa Rakyat

RM Margono Djojohadikusumo dikenal sebagai seorang yang sederhana, menjunjung tinggi nilai-nilai ngayomi meski berasal dari keluarga ningrat.

Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com/perpusnas
Raden Mas Margono Djojohadikusumo. Sebagai seorang bangsawan Jawa yang lahir pada 16 Mei 1894 di Banyumas, Margono bukan hanya seorang tokoh politik dan ekonom, tetapi juga seorang patriot sejati yang rela berjuang tanpa pamrih demi rakyatnya. 

Namun, perjalanan mendirikan BNI bukan tanpa tantangan. Dalam situasi penuh keterbatasan, Margono menggunakan seluruh kemampuannya untuk mewujudkan visi ekonomi yang mandiri. 

Ia tidak hanya berpikir sebagai seorang ekonom, tetapi juga sebagai seorang patriot yang memahami bahwa kemerdekaan ekonomi adalah kunci untuk membebaskan rakyat dari penjajahan dalam bentuk baru.

Visi Margono dalam mendirikan BNI tidak hanya berfokus pada stabilitas ekonomi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat.

Ia memastikan bahwa BNI dapat memberikan akses keuangan kepada rakyat kecil, membuka peluang usaha, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Margono juga mendorong transparansi dan integritas dalam pengelolaan keuangan di BNI. Baginya, keberhasilan ekonomi bukan hanya soal angka, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan.

Komitmennya terhadap pemberdayaan ekonomi tidak berhenti di BNI. Margono juga berkontribusi dalam berbagai forum kebijakan ekonomi nasional, di mana ia mendorong kebijakan yang berpihak pada kemandirian rakyat kecil dan pengembangan industri lokal.

Selain itu, Margono kerap memberikan pelatihan dan motivasi kepada pegawai bank agar mereka memahami peran penting mereka dalam mendukung ekonomi rakyat.

Langkah ini memperlihatkan visi Margono dalam membangun institusi yang tidak hanya berfungsi tetapi juga bermakna.

Kiprah Margono dalam Sejarah Indonesia

Raden Mas Margono Djojohadikusumo memiliki jejak kiprah yang luar biasa dalam sejarah Indonesia. Lahir di Banyumas pada tahun 1894, ia tumbuh dalam lingkungan keluarga ningrat yang menjunjung tinggi nilai pengabdian. 

Pendidikan formalnya dimulai pada tahun 1901 di Europeesche Lagere School, dilanjutkan di Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Magelang hingga 1911.

Pendidikan ini menjadi landasan awal bagi perjalanan panjang Margono dalam dunia pelayanan publik.

Pada tahun 1913, Margono mulai bergabung dengan Volkscredietwezen (Lembaga Kredit Rakyat).

Di sini, ia menunjukkan perhatian besar terhadap peningkatan ekonomi rakyat kecil, terutama melalui pengelolaan keuangan yang bertujuan untuk membantu petani dan pengusaha kecil. 

Dedikasinya terhadap kesejahteraan rakyat membawa Margono pada tugas-tugas penting, termasuk ketika ia ditempatkan di Kementerian Jajahan di Den Haag, Belanda, antara tahun 1937 hingga 1939, untuk menangani urusan kesejahteraan rakyat (Lev, 2000).

Saat pendudukan Jepang pada 1942-1945, Margono tetap aktif berkontribusi melalui perannya di Bank Rakyat. Ia menjadi jembatan antara kebutuhan rakyat dan kebijakan ekonomi saat itu. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved