Tribunners / Citizen Journalism
Berdagang Pengaruh Politik: Membaca Relasi Keluarga Joko Widodo dengan Owner Private Jet yang Viral
Acara live semalam membahas keterkaitan bisnis antara Gang Ye (GY) selaku pemilik private jet Gulfstream yang viral dengan keluarga Joko Widodo.
Sempat ada rencana mau dibuat acara serupa di Jepang dengan sponsor holding perusahaan lokal yang menjadi induk perusahaan e-commerce ternama, namun gagal.
Kegagalan ini rupanya mulai "manular" juga pada bisnis-bisnis GRR dan KP lainnya yang sebelumnya pernah disuntik ratusan miliar oleh para pengusaha mitranya.
Baca juga: Media Singapura: Private Jet Gulfstream G650ER yang Dipakai Kaesang ke AS Dibeli Garena Juli 2021
Contohnya adalah di tahun 2020 "Chilli Pari" milik GRR sudah merosot omzetnya.
Kemudian bisnis kuliner Mangkok-ku milik KPmeski di tahun 2020 sempat mendapat dana 2 juta dolar AS plus 7 juta dolar, terakhir hanya buka 23 gerai.
Sementara bisnis jajanan Sang Pisang tinggal tersisa 20 gerai dari semula 70-an gerai yang sempat ada.
Bisnis minuman kekinian Ternak Kopi diketahui angkrut.
Bahkan nama Warung Markobar yang dulu pernah sangat viral karena ada gambar illuminati/Cyclops alias dajjal di dalamnya, kini sudah tidak jelas lagi nasibnya.
Padahal semua bisnis anak-anak JW tersebut sempat mendapat suntikan dana ratusan miliar dari Alpha JWC yang dikendalikan Jeffri Co, Will Ongkowijaya, dan Candra Tjan yang terafiliasi dengan Sinar Mas.
Selain soal relasi yang sangat jelas dalam "bisnis" anak-anak JW di atas, acara diskusi live semalam juga membongkar secara detail penggunaan pesawat jet pribadi Gulfstream G650ER N588SE yang viral, karena postingan flexing Erina Gudono, istri dKP dalam perjalanannya ke Amerika Serikat.
Postingan jendela pesawat inilah yang menguak semua "bisnis" anak-anak JW dan kemudian "dikuliti" oleh netizen.
Secara detail pesawat tersebut terdaftar mulai 15 Juli 2021. Kemudian pada 29 Desember 2022 dialihkan nama pemiliknya menjadi "Bank of Trusty" di bawah Holding SEA Group dengan GY sebagai COO dan didirikan bersama Forrest Li & David Chen pada tahun 2009.
Pesawat pribadi ini sehari-harinya diparkir di Singapura, tepatnya di Bandara Seletar, Ini adalah bandara peninggalan Royal Air Force tahun 1928.
Jika dilihat detail route pesawat Gulstream tersebut selama di Indonesia, setidaknya minimal sudah 4 kali melakukan penerbangan dari Singapura ke berbagai kota di Indonesia.
Ini rinciannya:
- Jumat, 25/08/23 : XSP ke HLP, HLP ke DPS 11.35-14.00, DPS ke SOC 14.40-14.45, SOC ke HLP 15.15-16.25.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jokowi Blak-blakan Soal Reshuffle Kabinet: Wapres Tidak Ikut Campur, Sepenuhnya Kewenangan Presiden |
![]() |
---|
Sosok Hilman Latief, Dirjen PHU Kemenag Diperiksa KPK, Diduga Terima Aliran Dana Korupsi Kuota Haji |
![]() |
---|
Kejagung Beberkan Alasan Batal Jadi Kuasa Hukum Gibran: Penggugat Sebut Gugatan Bersifat Pribadi |
![]() |
---|
Sosok Yohanes Sudarman, Kepala SMA St Yosef Solo Beri Klarifikasi soal Sekolah Gibran |
![]() |
---|
Sertijab di Kemenpora RI, Momen Dito Ariotedjo Candai Roy Suryo soal Ijazah Erick Thohir: Aman, Pak? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.