Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Sanksi Baru ke Iran Cermin Hipokrisi Barat, Tidak Akan Berdampak Banyak

AS dan Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi ke Iran sebagai respon atas balasan serangan rudal Iran ke Israel 13-14 April 2024.

AFP/ATTA KENARE
Sebuah truk militer Iran membawa bagian-bagian dari sistem rudal pertahanan udara S-300 selama parade militer sebagai bagian dari upacara memperingati hari militer tahunan negara itu di Teheran pada 17 April 2024. (ATTA KENARE / AFP) 

Pada peristiwa baru yang melambungkan Iran saat mampu menjebol pertahanan Israel, sudut pandang barat juga tampak dari nada media arus utamanya.

Umumnya, media arus utama barat mengabaikan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah yang memicu balasan Iran, dan lebih menyoroti aksi balasan Iran.

Padahal jika dibandingkan, serangan balasan Iran ke Israel sangat terencana dan sistematis, sudah ada peringatan dini dan tidak bertujuan membunuh siapa pun di Israel.

Barat kini semakin kehilangan kredibilitasnya dari hari ke hari. “Kebenaran itu penting,” kata Hossein Askari dikutip situs media Sputnik.

Selain China yang kuat dalam hubungan bisnis, Rusia suka tak suka harus diakui sebagai satu-satunya teman kuat Iran.

Sistem navigasi Glonas (seperti GPS) dari Rusia secara luas sudah diketahui sebagai teknologi yang digunakan Iran mengembangkan teknologi drone dan rudalnya.

Kedekatan Moskow-Teheran ditunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi yang langsung berkomunikasi membahas eskalasi konflik Timur Tengah pada 16 April.

Diskusi dilakukan sesudah Israel mengirimkan ratusan rudal dan drone ke Israel, sebagai balasan atas serangan Israel ke konsulat Iran di Damaskus.

Telepon datang dari Presiden Iran Ebrahim Raisi, dan ini menunjukkan siapa pun yang memulai panggilan biasanya menunjukkan kedekatan mereka yang istimewa.

Iran menempatkan Rusia tidak hanya sponsor resolusi konflik Timur Tengah, namun sebagai negara yang dapat mempengaruhi semua pihak yang berkonflik dan mempunyai hak suara di Dewan Keamanan PBB.

Teheran adalah negara yang paling bertanggung jawab dalam konflik Timur Tengah, yang sangat menyadari pertukaran serangan antara Iran dan Israel masih jauh dari terselesaikan.

Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi para pemimpin Iran untuk menunjukkan kepada rakyatnya Teheran memiliki teman-teman kunci dan berpengaruh di luar negeri.

Sementara para pemimpin Arab di sekitar Iran nyaris jadi penguasa yang praktis kehilangan legitimasi moralnya dalam konteks konflik Timur Tengah.

Yordania bahkan ‘membantu’ mencegati rudal dan drone Iran yang terbang melintasi wilayah udara mereka menuju Israel.

Saudi, Emirat, Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Turki, berusaha menjaga jarak dan hanya melarang wilayah udaranya dipakai sebagai titik awal serangan ke Iran.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved