Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Gagal Lumpuhkan Houthi Yaman, AS Tawarkan Iming-iming Khusus

Gedung Putih menawarkan pengakuan Houthi, penghapusan Houthi dari daftar kelompok teroris, dan pengakhiran agresi militer koalisi Arab ke Yaman.

Media/Handout Militer Houthi
Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. 

Agresifnya armada laut Houthi Yaman ini mencerminkan kemampuan yang bahkan selama ini tidak pernah diperlihatkan di depan militer Arab Saudi dan Emirat Arab.

Tindakan angkatan laut Yaman yang berani ini lantas mendorong AS untuk menerapkan dua strategi militer.

Pertama, mengintimidasi dan menyiapkan koalisi angkatan laut untuk mendukung Israel dan mengamankan jalur laut.

Kdua, mendorong keterlibatan diplomatik melalui mediator Arab dan internasional untuk menghentikan operasi angkatan laut Sanaa yang berdampak signifikan.

Pada akhirnya, elite Sanaa tak hanya menolak tawaran tersebut, namun memperluas blokade laut hingga mencakup kapal-kapal non-Israel.

Semua kapal yang menuju Pelabuhan Israel terancam. Operasi Houthi diperluas hingga Samudera Hindia, untuk memutus “rute panjang alternatif” pengiriman Israel.

Penolakan tegas Yaman untuk menyerah pada bujukan atau intimidasi membuat AS dan Inggris memulai operasi militer agresif terhadap negara Teluk Persia yang dilanda perang bertahun-tahun itu.

Tiga bulan lalu operasi militer dijalankan untuk menetralisir ancaman Yaman dengan kedok melindungi kebebasan navigasi maritim.

Sebagai tindakan balasan, Sanaa meningkatkan respons militernya dengan memperluas operasi yang menargetkan tidak hanya kapal-kapal AS dan Inggris tetapi juga memasukkan persenjataan canggih ke dalam gudang senjatanya.

Hal ini termasuk penenggelaman kapal kargo Inggris Rubymar, penyerangan terhadap kapal-kapal lain.

Wilayah operasi diperluas hingga ke Laut Arab dan Samudera Hindia – sebuah langkah strategis untuk meningkatkan tekanan terhadap pihak-pihak yang melakukan perang brutal di Gaza.

Mahasiswa yang direkrut ke dalam kelompok pemberontak Huthi Yaman mengangkat senapan otomatis saat mereka mengambil bagian dalam unjuk rasa mendukung Palestina dan melawan AS, Inggris dan Israel di kampus universitas di Sanaa pada 21 Februari 2024, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Gerakan Israel dan Hamas di Gaza.
 (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP)
Mahasiswa yang direkrut ke dalam kelompok pemberontak Huthi Yaman mengangkat senapan otomatis saat mereka mengambil bagian dalam unjuk rasa mendukung Palestina dan melawan AS, Inggris dan Israel di kampus universitas di Sanaa pada 21 Februari 2024, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Gerakan Israel dan Hamas di Gaza. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Skakmat Militer Yaman

Mengingat situasi saat ini, di mana AS telah mengakui kesia-siaan strategi militernya dan berupaya mencari solusi diplomatik, Sanaa secara jelas menunjukkan relevansinya dengan semua perhitungan geopolitik Asia Barat.

Pencapaian menakjubkan yang dicapai Sanaa dalam enam bulan terakhir termasuk kemampuan Sanaa untuk mengganggu perekonomian Israel.

Mereka memutus atau memperluas jalur perdagangan untuk impor penting Israel. Hal ini terutama terlihat di Eilat, di mana gangguan operasional di pelabuhan paling selatan Israel telah menyebabkan pemutusan hubungan kerja secara signifikan oleh perusahaan pengelola pelabuhan dan melumpuhkan pelayaran sepenuhnya.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved