Tribunners / Citizen Journalism
Bunga-bunga Bermekaran dalam Narasi Simbolik
Melalui seni, manusia dapat mengungkapkan perasaan, ide dan keindahan dunia dengan cara yang terbilang unik dan melalui proses kreatif.
Sekar juga dikenal sebagai bunga dalam bahasa Jawa, menggarisbawahi nilai
simbolisasi dan spiritualitas. Konsep sekar mencoba mewakili makna dan pesan dalam setiap bunga yang digambarkan.
Bunga sering kali dihubungkan dengan perubahan musim dan dengan demikian dapat mewakili siklus kehidupan manusia.
Sekar juga adalah gambaran tentang kesuburan, kematian dan kelahiran, simbolis melalui bunga-bunga yang digambarkan dengan detail dan volume sentris.
Artinya, di balik karya seorang perupa perempuan Antaresa Henditha ada pesan intuitif di balik kekuatan spiritualitas yang ingin dicitrakan.
Setiap medium ekspresi kode-kode penanda selalu mewakili perwatakan di dalam
kecenderungan membaca gejala zaman. Trilogi konsep seni puspita, kusuma dan sekar ini tentunya perupanya berusaha untuk mengomunikasikan sebuah medan ekspresi tentang makna keindahan alam, eksperimen dengan abstraksi dan memaknai narasi, simbolisasi dan spiritualitas.
Setelah kita baca ketiganya, konsep ini merujuk pada medan kreatifitas, ide
dan perasaan, cara untuk kreatif dan berbeda dalam penguasaan medium seni.
Seni adalah sebuah medium yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan, emosi dan juga cerita.
Melalui ragam ekspresi, seni dapat mencerminkan kompleksitas pemikiran manusia serta keindahan yang ada dan dekat di sekitar kita.
Di dalam menggali makna tujuan dari seni trilogi bunga tadi kita diajak ke dalam pokok pembahasan secara lebih mendalam.
Apabila kita memasuki analisis seni dari perspektif estetika karya Antaresa Henditha, ada ketertarikan tentang hubungan humanisme di dalam menciptakan karyanya dengan perpaduan harmonisasi dan dinamika yang terstruktur mewakili unsur tata
warna, bentuk dan hubungan di antara elemen-elemen karya ciptanya.
Kita diajak juga untuk bertamasya dengan dialog imajiner dan fantasi meyakini bahwa seni tidak hanya dipahami dari objek visual semata, tetapi juga penggabungan medium gagasan hingga menjadi karya yang utuh.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rumahnya Banjir Karangan Bunga, Kinerja Mentereng Uya Kuya sebagai Anggota DPR Diungkap Kolega |
![]() |
---|
Menko Airlangga: Skema Burden Sharing Hanya untuk Bunga SBN, Bukan Penerbitan Baru |
![]() |
---|
Sal Priadi dan Slank Tukar Lagu di Pestapora 2025, Kolaborasi Mereka Pecahkan Suasana |
![]() |
---|
Mahasiswa Tabur Bunga dan Bakar Lilin di Depan Papan Duka Cita untuk DPR |
![]() |
---|
Usai Dijarah, Rumah Politisi PAN Uya Kuya Berjejer Karangan Bunga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.