Tribunners / Citizen Journalism
Pemilu 2024
Ancaman Koalisi Kebangsaan Untuk PDIP
Istilah koalisi besar kini mendengung antara KIB dan KIR dan menjadi poros baru sebagai koalisi kebangsaan.
Hadirnya koalisi kebangsaan yang menggelinding kuat hari ini adalah ancaman besar bagi PDIP dan juga akan menggilas koalisi perubahan yang di bentuk Nasdem, PKS, dan Demokrat yang sudah sepakat mengusung capres Anies Baswedan.
Koalisi
Lazimnya, koalisi identik dengan perpaduan beberapa partai politik apakah dalam pemerintahan atau oposisi.
Peran koalisi bertujuan sangat mulia, bertindak untuk mempengaruhi kebijakan melalui berbagai institusi terkait dalam rangka kesatuan, kesetaraan andil peran, andil juang, andil gagasan, andil posisi dan sebagainya.
Di situ fungsi koalisi memfasilitasi berbagai upaya dari anggota koalisi dalam rangka mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama yang akan disepakati bersama untuk tujuan bersama.
Haris, Syamsuddin (2004) merinci model koalisi dalam tiga kategori. Pertama, koalisi pemenang minimal, menunjuk pada pemerintahan yang mendapatkan dukungan mayoritas sederhana di parlemen.
Jokowi selama dua periode, PDIP menaklukkan lawan-lawannya dengan cara memaksimalkan peran legislatif dan eksekutif dalam mengambil setiap langkah kebijakan tertentu dalam syarat koalisinya di parlemen secara politik.
Kedua, koalisi minoritas atau trend disebut oposisi.
Ini teraplikasi sebuah koalisi pemerintahan dari partai-partai kecil dan karena itu tidak mendapat dukungan mayoritas sederhana di parlemen.
Kejadian koalisi minoritas sekarang diperankan oleh koalisi perubahan yang digawangi oleh Nasdem, Demokrat serta PKS dalam mencari celah kemenangan baru menuju Pemilu 2024 yang mengusung Anies Baswedan sebagai capresnya atas keterwakilan partai-partai “minoritas opisisi” dan semi “koalisi” (Nasdem) atau partai yang kalah perolehan kursi parlemennya di bawah PDI-P, Golkar, dan Gerindra.
Ketiga, koalisi besar.
Ini sebenarnya diperankan PDIP.
Namun, istilah koalisi besar kini mendengung antara KIB dan KIR dan menjadi poros baru sebagai koalisi kebangsaan.
Sebuah ancaman serius bagi PDIP jika tidak segera merakit kapal koalisi lamanya atau merapikan koalisi barunya.
PDIP sadar akan koalisi besar yang pecah menjadi koalisi-koalisi baru seperti koalisi barisan KIB yang di-drive Golkar, PAN, PPP serta koalisi KIR yang di bentuk Gerindra dan PKB.
Bahwa partai pemenang kedua pemilu 2019, Golkar dan pemenang ketiga pemilu 2019, Gerinda justru menyatu ingin meninggalkan koalisi besar semula dengan PDIP.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pemilu 2024
Dilaporkan Terkait Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, KPU Disebut Langgar Lima Pasal Peraturan DKPP |
---|
Ketua KPU Klaim Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024 Tak Menyalahi Aturan dan Telah Diaudit BPK |
---|
KPU Akui Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, Klaim Demi Efektivitas Pengawasan |
---|
Komisi II DPR RI Ungkap Pernah Ingatkan KPU Soal Penggunaan Private Jet: Tidak Pantas Itu |
---|
Komisi II DPR Minta KPU Kooperatif Terkait Dugaan Penyalahgunaan Private JetĀ |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.