Tribunners / Citizen Journalism
Catatan Perjalanan Puncak Jaya Papua: Kolaborasi PPAD, Terang di Lembah Berkabut
Ketua Umum PPAD Letjen TNI Purn Dr HC Doni Monardo, menghadiri sekaligus menutup kegiatan Bakti Sosial “Kitorang Melihat Terang”.
“Saat baksos operasi katarak yang pertama, Agustus 2022 kebetulan saya terkena covid-19 yang kedua, sehingga tidak bisa ke sini. Dari pada baksos kedua awal Februari 2023 ini saya hadir dengan lingkup kerjasama tanpa batas. Dengan skala yang lebih besar,” tambahnya.
Rajut Kolaborasi
Pada baksos “Kitorang Melihat Terang”, Doni tak ingin hanya operasi katarak. Harus lebih dari itu. Untuk mewujudkannya, pertama-tama Doni menghubungi Dr. Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA yang menjabat Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan, Sekretariat Wakil Presiden RI. Velix Wanggai juga duduk di Badan Percepatan Pembangunan Papua.
“Sebab, tanpa dukungan dari pusat, akan sangat besar tantangan untuk mewujudkannya. Pak Wanggai menyambut positif, bahkan mengambil alih pertemuan berikutnya. Semua pihak yang terkait pun diundang rapat di Kantor Set Wapres. Hadir dari Mabes TNI, TNI-AD, TNI-AU, TNI-AL, Polri, Ditjen Pajak, dan unsur-unsur lain,” papar Doni.
Ditambah, lanjut Doni, bergabungnya Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP). Sebuah wadah yang merupakan komitmen Grup Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) dalam bidang sosial dan kemanusiaan sebagai wujud tanggungjawab sosial perusahaan. Aktivitas sosial mereka adalah Pundi Amal di SCTV dan Peduli Kasih di Indosiar.
“Selain Emtek, belasan perusahaan swasta menyatakan diri ikut memberi bantuan. Karena itulah, paket sembako yang kami bagikan bisa mencapai 3.000. Anak-anak juga kami bawakan obat cacing dan obat pilek akut. Karena saya lihat banyak sekali anak-anak yang menderita itu,” kata Doni.
Sumbangan lain berupa mainan anak-anak, alat olahraga (bola sepak, bola voli dan sarung tinju), dan selimut.
“Untuk mengangkut logistik sebanyak itu ke Wamena, lanjut ke Puncak Jaya, jelas bukan persoalan mudah. Karena itulah saya menyebut baksos ini hasil kolaborasi tanpa batas. Bahkan sampai saat ini, masih ada sekitar lima ton bantuan yang masih menunggu jadwal penerbangan Hercules TNI-AU,” tambah Doni.
Dukungan Perdami
Dukungan penuh juga disampaikan Ketua Umum Perdami, Prof dr Budu, PhD, SpM (K), MMed Ed. Tak kurang dari 3.000 dokter spesialis mata anggota Perdami berharap kerjasama seperti ini bisa dilanjutkan.
“Saya sangat terkesan. Pertama, saya sudah sering ke Papua, tapi ini kunjungan pertama saya Puncak Jaya. Kedua, pola kolaborasi tanpa batas yang dibangun pak Doni Monardo sungguh luar biasa. Perdami sangat bersyukur dilibatkan dalam kegiatan yang sangat humanis ini,” ujar pria asal Sulawesi Selatan, itu.
Pola seperti ini, bukan tidak mungkin akan menjadi jalan paling efektif bagi Perdami untuk menuntaskan persoalan bangsa di bidang mata.
“Kebersamaan seperti ini insya Allah akan bisa meretas masalah mata, sebab ini juga menyangkut hajat hidup masyarakat,” tambah Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas itu.
Bakar Batu Lagi
Sedangkan, Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengaku mendapat banyak ilmu baru dari dua hari mendampingi kunjungan Doni Monardo ke Puncak Jaya.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Beda Purnawirawan TNI-Polri yang Usul Pemakzulan Gibran dan yang Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Di Tengah Isu Desakan Purnawirawan TNI Minta Wapres Diganti, Anggota PPAD Temui Prabowo di Istana |
![]() |
---|
Letjen TNI Purn. Dr. H.C. H. Doni Monardo, S.I.P. |
![]() |
---|
Satu Tahun Wafatnya Doni Monardo: Ketika Jenderal Maruli Membangunkan Sang Komandan |
![]() |
---|
Momen Wartawan Senior Berbagi Pengalaman Jurnalistik Bersama Personel Penerangan Kodam Jaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.