Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Nostalgia Dua Komandan Paspampres: “Separuh Napas” di Bundaran HI

Momen langka itu masih dalam suasana peringatan Hari Bhakti Paspampres ke-77. Paspampres terbentuk 3 Januari 1946.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Nostalgia Dua Komandan Paspampres: “Separuh Napas” di Bundaran HI
ist
Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo menerima silaturahmi Dan Paspampres Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko, Wadan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto beserta jajaran.

Yang terjadi, tidak sesederhana itu. Massa sudah menyemut di sekitar Jembatan Semanggi. Iring-iringan mobil kepresidenan pun tak mampu membelah lautan manusia. Mobil kepresidenan berjalan lambat. Wahyu melompat turun dan berjaga di pintu kiri-kanan mobil RI-1.

“Saya bersama Maruli Simanjuntak (sekarang Pangkostrad-red). Sementara pak Doni saya lihat juga turun dari mobil dan berjalan di belakang mobil presiden,” kenangnya.

Saat itu, ia perkirakan pukul 12.20. Matahari menyengat sejadi-jadinya. Sementara, Wahyu, Maruli, Doni Monardo, dan pasukan pengamanan presiden lain berbusana formil, lengkap dengan jas, dasi, dan sepatu pantofel.

Dengan balutan busana lengkap itu, keringat mulai bercucuran. Ia harus sigap menghalau tangan massa yang menerobos jendela mobil hendak menyalami tangan Presiden Jokowi. Di tengah suasana terik, berjalan kaki mendampingi laju lambat mobil kepresidenan dengan kewaspadaan penuh.

Terasa semakin berat, manakala situasi itu sama sekali di luar perhitungan. Sebab, scenario pengamanan berlapis telah disusun mulai dari bundaran HI ke Istana. “Jadi, dari Semanggi ke Bundaran HI sangat di luar perkiraan. Tenggorokan kering. Ludah terasa getir,” tutur Wahyu.

Beruntung, ajudan Presiden Jokowi yang pertama adalah teman satu angkatan Wahyu. Segera ia berinisiatif memberinya sebotol air mineral.

“Jadilah satu botol minuman itu kami minum seteguk-seteguk berantai ke belakang. Mulai dari perwira, bintara, tamtama, pun minum dari botol yang sama. Yang penting bisa membasahi tenggorokan,” kata Wahyu pula.

Tiba di Bundaran HI, persoalan belum sepenuhnya selesai. Sebab, presiden turun dan naik kereta kuda yang salah. Jokowi dan Ibu Iriana naik kereta kuda Wapres. Paspampres kembali disibukkan dengan manuver pergantian kereta kuda.

“Saat itu sudah banyak pasukan Paspampres. Saya melipir ke pinggir. Eh… ketemu pak Doni. Dia bilang, ‘Wahyu, kamu jangan tinggalkan area’. Saya jawab, ‘sebentar komandan, ambil napas. Lha komandan kok di sini? Pak Doni tersenyum dan menjawab sama, ‘ambil napas sebentar’. Kami pun tertawa,” kenang Wahyu.

Singkat kalimat, iring-iringan kereta kuda dari Bundaran HI ke Istana Negara jauh lebih terkendali. Situasi pun kondusif. Acara berlanjut sore hingga malam, yakni tampil di acara Mata Najwa. Saat di acara Mata Najwa, Doni menelepon Wahyu, “Sehabis acara kamu langsung pulang, istirahat, besok sertijab.”

Wahyu pulang, dan esok harinya ia menyerahkan jabatan Dan Grup C Paspampres, dan bergeser ke jabatan barunya sebagai Asisten Operasi Dankorpaskhas (2014 – 2015).

Jaga Komunikasi

Tak lama kemudian, Doni Monardo pun sertijab Dan Paspampres kepada penggantinya Mayjen TNI Andika Perkasa. Selanjutnya, Doni mengemban tugas sebagai Danjen Kopassus. Sekalipun begitu, komunikasi antara Doni dan Wahyu tak pernah putus.

“Beliau orang pertama yang menelepon dan mengucapkan selamat ketika saya dilantik menjadi Dan Paspampres, 27 Juni 2022. Menjelang KTT G-20 di Bali beberapa waktu lalu, pak Doni juga telepon saya, memberi saran-arahan terkait pengamanan 43 kepala negara. Beliau sangat care dengan Paspampres,” ujarnya.

Ia pun terkenang, saat di Paspampres dulu, ditugasi Doni Monardo untuk menanam ribuan pohon trembesi di sekitar bendungan Katulampa, Bogor. Juga area di dekat Jungle Land. “Kemarin saya lihat, pohonnya sudah tinggi-tinggi,” katanya, mantap.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved