Tribunners / Citizen Journalism
Nostalgia Dua Komandan Paspampres: “Separuh Napas” di Bundaran HI
Momen langka itu masih dalam suasana peringatan Hari Bhakti Paspampres ke-77. Paspampres terbentuk 3 Januari 1946.

TRIBUNNEWS.COM - Aula Soerjadi di Gedung PPAD Jalan Matraman Jakarta Timur menjadi saksi atas secuil sejarah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Hari itu, Selasa (24/1/2023), Ketua Umum PP PPAD Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo menerima silaturahmi Dan Paspampres Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko, dan Wadan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto beserta jajaran.
Momen langka itu masih dalam suasana peringatan Hari Bhakti Paspampres ke-77. Paspampres terbentuk 3 Januari 1946.
Bertepatan tanggal ‘hijrah’ Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, dari Jakarta ke Yogyakarta.
Marsda Wahyu adalah Dan Paspampres ke-27, yang menjabat sejak 26 Juni 2022.
Sedangkan, Doni Monardo adalah Dan Paspampres ke-20 yang menjabat tahun 2012 – 2014. Siapa sangka, antara Doni Monardo, Wahyu Hidayat, dan Oni Junianto, terikat oleh selarik kisah yang unik.
“Mungkin ini yang disebut takdir. Wahyu dan Oni dulu pernah menjadi anggota saya di Paspampres. Tahun 2014, mereka saya beri tugas sebagai Komandan dan Wakil Komandan Satgas Presiden tahun 2014. Wahyu komandan, Oni wakil komandan. Siapa sangka, saat ini, atau sembilan tahun kemudian, mereka kembali berduet,” ujar Doni membuka story.
Baca juga: Isak Tangis Doni Monardo Kenang Onny Gappa, Catatan dari Reuni Trembesi Brigif Kariango Maros
Kesentil Cukur
Kisah selanjutnya dituturkan langsung oleh Marsda Wahyu.
“Saya pertama kenal beliau tahun 2010. Saat itu pak Doni Dan Grup A, saya komandan detasemen 3. Tapi sebelum ditugaskan ke Paspampres, nama pak Doni sudah sangat terkenal. Terkenal keras…,” kata Wahyu, disusul tawa.
Setelah dekat, Wahyu mulai merasakan “keras”nya Doni Monardo.
“Awalnya memang kaget-kaget. Sentilan Doni pertama yang saya rasakan soal jenggot, karena lupa cukur. Wah, beliau orangnya perfect dan teliti sekali,” tambahnya.
Kini, semua kenangan itu terukir menjadi prasasti indah. “Banyak ilmu beliau yang ketika saya kembali ke satuan Paskhas AU, saya terapkan,” ujarnya.
Salah satu kenangan awal tugas di bawah komando Doni Monardo adalah soal Pembinaan Satuan (Binsat) Personil.
“Suatu ketika beliau mengajak kami berenang. Kami pikir yaaa main air biasa, nggak taunya disuruh renang lima-ratus meter…. Kesempatan lain, beliau mengajak kembali ke kolam renang. Kami sudah siap renang lima-ratus meter, tak taunya disuruh menyelam…,” papar Wahyu sambil tertawa-tawa.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Gemriah Fest 2025 Pecah di Jambi, Dewa 19 Bikin Ribuan Penonton Larut dalam Nostalgia |
![]() |
---|
Jakarta Concert Orchestra Sukses Bawa Nostalgia Era Musik Emo |
![]() |
---|
Nasib Baik Syafrida, Anak Tak Harus Jual Ginjal demi Bebaskan Dirinya, Kasus Berujung Damai |
![]() |
---|
Sosok Syafrida Yani, Dilaporkan Kerabat Gelapkan Uang, Anaknya Rela Jual Ginjal untuk Bebaskan Ibu |
![]() |
---|
Trauma Syafrida Yani, Dampak Psikologis Adik Kakak Farrel-Nayaka dan Status Tersangka Membayangi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.