Tribunners / Citizen Journalism
Pentahapan Vaksinasi Covid-19 Berdasarkan Panduan WHO
Indonesia dan beberapa negara di dunia sudah memulai vaksinasi COVID-19, sementara negara-negara lain akan segera menyusul.
Editor:
Alfin Wahyu Yulianto
Ke empat adalah pekerja kesehatan yang malakukan program imunisasi, baik imunisasi rutin maupun vaksinasi COVID-19.
Prioritas ke lima adalah guru dan petugas sekolah yang prioritas tinggi, misalnya di daerah-daerah yang sulit/tidak dapat melakukan pelajaran secara daring.
Sementara itu skenario ke tiga adalah kalau jumlah vaksin ada dalam kondisi sedang (moderate), artinya tersedia untuk 21 sampai 50 persen populasi negara.
Untuk ini ada enam pilihan prioritas. Pertama adalah guru dan petugas sekolah yang lain, yang tidak termasuk prioritas ke lima di skenario ke dua di atas.
Ke dua adalah petugas lapangan esensial di luar bidang kesehatan dan sekolah, seperti misalnya polisi, pegawai negeri yang langsung melayani publik, pekerja transportasi, mereka yang bekerja di bidang pangan dan lain-lain.
Prioritas ke tiga dalam skenario ini adalah wanita hamil dan prioritas ke empat adalah petugas kesehatan yang memiliki risiko ringan sampai sedang untuk tertular COVID-19.
Tentu penilaian risiko ini dapat tergantung dari analisa mendalam di negara masing-masing. Prioritas ke lima adalah petugas yang terlibat dalam produksi vaksin dan juga petugas laboratorium lain yang ber risiko tertular.
Sementara itu, prioritas ke enam dalam skenario ke tiga ini adalah kelompok masyarakat yang tidak memungkinan “menjaga jarak” dengan baik.
Hal ini juga mungkin berbeda dari satu negara ke negara lainnya, tapi contohnya adalah mereka yang tinggal di daerah kumuh padat, orang yang hidup dalam barak padat, dan lain-lain.
Tentu prioritas pentahapan berbeda dari satu negara dan negara lainnya, dan juga berbeda bila situasi epidemiologi pandemi mengalami tingkas tertentu, baik amat tinggi maupun sudah amat rendah serta berbeda pula sesuai implementasi kegiatan 3 T (test, trace, treat) yang sedang berjalan.
Juga penetapan prioritasi ini dapat berubah sesuai perkembangan dan perjalanan pandemi di waktu mendatang, dan tentunya kemungkinan pengembangan vaksin dalam bulan-bulan mendatang ini.
Akhirnya, kita semua menyadari bahwa vaksinasi memang bagian penting dalam penanganan pandemi, tapi juga harus dilakukan bersama upaya lain, baik pencegahan, deteksi dan pengendalian penularan di masyarakat serta pengobatan kasus yang ada.(*)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.