Tribunners / Citizen Journalism
Penanganan Covid
Banyak Kiyai Diberitakan Meninggal Dunia, Mengapa Vaksinasi Pesantren Perlu Diprioritaskan?
Banyak para Kyai Pimpinan Pesantren diberitakan meninggal dunia selama masa pandemi ini. Pesantren juga jadi klaster baru.
Masalah lainnya, Jusuf Kalla menyebut vaksinasi yang tersedia di tahun 2021 hanya bisa diberikan pada 500 ribu jiwa per hari. Jika total target pemerintah dari enam klaster prioritas itu 160 juta, maka pemerintah membutuhkan kisaran 320 hari atau hampir satu tahun. Jika satu jiwa akan divaksin dua kali dengan jeda waktu 14 hari maka dibutuhkan waktu 640 hari atau hampir dua tahun.
Jika klaster pondok pesantren tidak masuk pada kategori prioritas pemerintah gelombang pertama ini, maka otomatis pesantren harus menunggu lebih lama lagi untuk dimasukkan, itu berarti kondisi makin menghawatirkan.
Dari sinilah, RMI PBNU penting untuk mendesak pemerintah memprioritaskan klaster pondok pesantren. PBNU sendiri juga harus berjuang secara politis, agar political will pemerintah berpihak pada klaster pesantren. Hal ini demi mengubah komunikasi publik yang selama ini, menurut Ketua RMI PBNU, betul-betul mengesampingkan dan memarjinalkan pondok pesantren.
Alhasil, RMI dan PBNU harus memainkan politik kemaslahatan umat, mengubah cara pandang pemerintah terhadap komunitas pesantren, dan memperjuangkan kepentingan pesantren, terlebih hak atas program vaksinasi yang “menyingkirkan” pesantren dari perhatian pemerintah. Wallahu a’lam bis shawab.
*Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.