Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Kabinet Jokowi

Kabinet Baru, Lahirnya Generasi Capres 2024 dan Kepiawaian Diplomasi Politik ala Jokowi

Kemampuan diplomasi dan lobi Joko Widodo teruji dalam sikap elite partai politik pada penyusunan pos-pos kabinet baru.

KOLASE TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN
TERBARU Daftar nama calon menteri Jokowi di Kabinet Kerja Jilid II, sejumlah wajah lama terlihat lagi. 

Satu yang menarik dalam pengenalan para menterinya adalah posisi Tety Paruntu yang tidak jadi bertemu Jokowi dengan menghadirkan Sang Ketum Golkar Airlangga Hartarto untuk menyelesaikan persoalan tersebut, padahal bisa jadi Tety Paruntu diundang sebagai figure profesional yg punya latar belakang pengalaman di bidang pembangunan SDM bukan karena referensi Partai Golkar.

Namun kondisi ini tentu yang lebih tahu adalah Jokowi sendiri.

Namun nama Tety Paruntu jadi menarik karena pada saat ke Istana, waktu bersamaan di media online, KPK memberikan warning terhadap Tety Paruntu pernah mengeluarkan kesaksian palsu disidang korupsi Bowo Sidik Pangarso.

Lantas, apakah hal tersebut yang menjadikan perubahan status Tety Paruntu tidak sebagai calon menteri?

Hal yang mungkin lolos dari pandangan publik adalah utak atik papan catur koalisi dan kabinet ini bakal berpengaruh pada pemilihan Presiden 2024.

Saya yakin, segala langkah Jokowi kali ini juga dalam rangka regenerasi politik 2024. Pemilihan banyak wajah baru yang mengisi pos menteri menjadi salah satu kepiawaian Jokowi untuk memperlihatkan segala sumber daya manusia terbaik bangsa Indonesia.

Meski masih lama tapi Jokowi sudah memunculkan nama Wishnutama, Nadiem Makarim, Erick Thohir, dan nama-nama lain yang tentunya berusia relatif muda.

Nama-nama yang dimunculkan Jokowi kali ini di luar nama mainstream yang sering disebut mulai dari Puan Maharani, Risma hingga Ganjar Pranowo. Benar-benar fresh.

Saya kira, Jokowi benar-benar jadi kunci dalam regenerasi politik 2024. Dan hal itu memang wajib dilakukan sebagai bentuk kenegarawanan. Sebab, pemilih pada 2024 mayoritas adalah anak-anak generasi milenial.

Menurut data lembaga riset SMRC pada Desember 2017 mencatat jumlah pemilih muda dengan rentang umur 17-34 tahun mencapai 34,4 persen dari jumlah masyarakat Indonesia yang totalnya mencapai 265 juta jiwa.

Sementara itu, pengamat Politik Voxpop Center Pangi S Chaniago menerangkan, jumlah pemilih Pemilu 2019 dari kalangan milenial sekitar 40 persen. 

Melihat data yang disajikan para lembaga survei dan juga para pengamat politik maka kita dapat menyimpulkan bahwa pada pemilu 2024 nanti jumlah pemilih muda akan lebih besar dibandingkan pada pemilu 2019.

Tidak heran apabila Jokowi meruning talenta talenta muda di Kabinet Barunya. Yang pasti siapa pasangan Capres/Cawapres 2024 peluang besarnya digegaman tangan Jokowi, karena Gen Presiden maupun Wakil Presiden 2024 akan terlahir dari salah satu menteri Jokowi-Ma'ruf Amin.

*Penulis adalah pemerhati masalah sosial politik tinggal di Semarang.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved