Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Memilih Tayangan yang Ramah Anak

Anak adalah harapan masa depan bangsa dan penerus generasi dimasa mendatang. Dalam sebuah siklus kehidupan manusia, masa anak-anak merupakan fase di

womenworld.org
Ilustrasi tontonan televisi. 

Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban bagi para orang tua untuk meluangkan waktu menyeleksi tayangan di televisi agar sesuai dengan usia maupun tahap perkembangan anak serta tidak mengandung unsur-unsur kekerasan, pornografi dan vulgarisme, mengingat ketiga unsur tersebut bisa ditonton secara bebas.

Pencegahan sejak dini patut dilakukan karena secara psikologis anak-anak belum mampu membedakan mana hal-hal yang baik dan mana hal-hal yang buruk dari tayangan televisi.

Anak-anak balita dan prasekolah sering kali berimajinasi sehingga mudah terpicu rasa takut, hindari menonton tayangan yang dianggap menyeramkan supaya mereka tidak mengalami mimpi buruk. 

Ingat, anak-anak mudah meniru apa yang mereka dengar dan lihat sehingga orang tua perlu melakukan penyaringan bahkan pada film kartun sekalipun dengan mempertimbangkan apakah bahasa yang digunakan pantas didengar anak, cara bicaranya cukup sopan atau justru kasar, adegannya berbahaya atau tidak. 

Orang tua tidak perlu melarang anak menonton televisi, namun aturan tetap dibutuhkan. Batasi menyaksikan televisi di hari-hari anak bersekolah, selain menyita waktu juga dapat membuat anak kurang fokus terhadap tugas atau pekerjaan rumah. 

Monitor tontonan anak untuk memastikan sesuai dengan nilai-nilai keluarga serta beri penjelasan saat anak tidak paham. Anak-anak praremaja tetap membutuhkan pengawasan, terutama ketika menyaksikan tayangan televisi di malam hari, meski pun sudah mulai bisa diminta untuk menyeleksi tontonannya. 

Perhatikan materi iklan dan film di televisi yang kadang mengumbar kekerasan, seks, bahasa maupun perilaku kasar dan konsumtif.   

Baca: 15 Rumah di Tambora Ludes Diamuk Si Jago Merah

Melalui Hari Anak Nasional 23 Juli 2018,  merupakan momentum untuk berupaya meningkatkan sekaligus mengajak seluruh komponen bangsa, baik orang tua, keluarga, masyarakat, media,  pemerintah dan negara untuk melaksanakan kawajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana telah di tetapkan dalam Undang-undang nomor 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, yaitu melakukan upaya perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap prmenuhan hak-haknya dan perlakuan tanpa kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.

Hari Anak Nasional merupakan hari yang sepenuhnya milik anak Indonesia, sehingga setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan yang positif.

Hari Anak Nasional merupakan momentum yang penting untuk menggugah keramahan dan kepedulian terhadap anak agar menjadi pewaris bangsa yang berkualitas serata menumbuhkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif setiap individu,  keluarga,  masyarakat,  media,  pemerintah dan megara dalam menciptakan lingkungan yang berkualitas untuk anak, dan juga memberikan perhatian dan informasi yang seluas-luasnya kepada anak dan keluarga tentang pentingnya membangun karakter anak melalui peningkatan pengasuhan keluarga guna mempercepat penanaman nilai-nilai kebangsaan. Karena anak-anaklah yang akan menajadi penerus bangsa Indonesia.

Selamat Hari Anak Nasional 2018

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved