Tribunners / Citizen Journalism
Pilpres 2019
Dilema Jokowi Tentukan Cawapres
Usung Jokowi, tentu ada hitung-hitungan dan targetnya. Apa targetnya? Pertama, logistik. Rumornya ada dana Rp 16 triliun yang disiapkan.
Penulis: Toby Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
USUNG Jokowi, tentu ada hitung-hitungan dan targetnya. Apa targetnya? Pertama, logistik. Rumornya ada dana Rp 16 triliun yang disiapkan.
Benarkah? Masih perlu diklarifikasi. Bisa benar, bisa tidak. Kalau benar, ini wajar.
Incumbent punya kekuasaan dan akses dana. Rp 16 triliun bukan uang besar bagi penguasa.
Meski terlalu besar jika digunakan untuk menyiapkan rumah bagi para tunawisma dan mengatasi warga Suku Asmat yang kekurangan gizi.
Mendukung Jokowi, tak perlu mikir logistik. Soal ini sudah pasti aman. Berapa? Tinggal kekuatan nego.
Minimal hitung jumlah kursi di DPR.
Kedua, soal posisioning. Terutama posisi cawapres. Inilah yang sedang diperebutkan. Saling intip dan saling senggol.
Penolakan PDIP, Nasdem, Hanura dan PPP terhadap pencawapresan Jusuf Kalla bisa jadi awal lahirnya kubu baru di istana.
Kubu lainnya diisi Golkar, PKB, dan Perindo.
Apakah ini pertanda koalisi istana mulai pecah'. Boleh jadi. Setidaknya, mulai agak retak-retak.
Baca: Tubagus Chaeri Wardana Sementara Tinggal di Samping Kamarnya yang Disegel KPK
Partai yang tidak dapat cawapres, akan dapat jatah di kabinet.
Ini penting untuk tetap mendapatkan kekuatan dukungan di pencapresan 2019 maupun di parlemen.
Kebijakan Jokowi soal bagi-bagi jatah kabinet inilah yang selama dua tahun terakhir menuai kritik.
Sebab, janji kabinet kerja yang diisi oleh para profesional tak mampu ditunaikan karena kebutuhan pragmatis akan parpol pendukung.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.