Lokal Asri
6 Geopark Alam Indonesia yang Mendunia, Dapat Pengakuan dari UNESCO!
Alam Indonesia kian mendunia, enam geopark Tanah Air ini resmi masuk daftar UNESCO Global Geopark.
Penulis:
Fransisca Andeska
Editor:
Content Writer
Aktivitas wisata di Raja Ampat sangat beragam, mulai dari diving, snorkeling, birdwatching, hingga tur edukasi konservasi. Beberapa destinasi favorit antara lain Pulau Misool, Laguna Bintang, Wayag, dan Desa Arborek.
5. Kebumen Geopark, Jawa Tengah
Geopark Kebumen di Jawa Tengah resmi masuk daftar UNESCO Global Geopark (UGGp) pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, April 2025. Kawasan ini dijuluki The Mother of Earth karena menyimpan kekayaan geodiversitas, biodiversitas, sekaligus warisan budaya.
Salah satu daya tariknya adalah situs geologi unik, seperti Lava Bantal dan Rijang Merah di Desa Seboro, hingga Watu Kelir yang memperlihatkan pertemuan dua jenis batuan berbeda. Selain itu, Geopark Kebumen juga memiliki air panas alami Krakal dengan suhu 38–39 derajat Celcius, yang sejak zaman Belanda dipercaya bermanfaat untuk kesehatan.
Di dalam Geopark ini terdapat pula karst Gombong Selatan, Cagar Alam Geologi Karangsambung, hingga berbagai gua dan bukit menawan. Wisatawan bisa menikmati keindahan stalaktit Goa Jatijajar, sunrise di Bukit Pentulu Indah, panorama Waduk Sempor, atau mempelajari geologi di Puncak Wagir Sambeng.
6. Meratus Geopark, Kalimantan Selatan
Geopark Meratus di Kalimantan Selatan resmi menyandang status UNESCO Global Geopark (UGGp) pada 2025. Kawasan ini menawarkan perpaduan keindahan alam pegunungan, keanekaragaman hayati, hingga kekayaan budaya masyarakat adat.
Bentang alam Pegunungan Meratus dikenal memiliki formasi geologi unik, termasuk seri ofiolit tertua di Indonesia, perbukitan hijau, hingga situs mineral berharga seperti berlian. Kekayaan geologi ini turut mendukung keragaman hayati, mulai dari berbagai spesies anggrek endemik hingga bekantan—primata khas Kalimantan yang kini menjadi maskot provinsi.
Selain alamnya, kawasan ini juga kaya budaya. Suku Dayak Meratus dan Banjar hidup berdampingan dengan tradisi leluhur, yang tercermin melalui Pasar Terapung Lok Baintan, transportasi bambu tradisional Balanting Paring, hingga kain Sasirangan yang telah diwariskan sejak abad ke-14. Beberapa kegiatan budaya dan pariwisata juga rutin digelar, seperti Meratus Great Culture Carnival, Geopark Run, dan Festival Pasar Terapung.
Kini, Meratus Geopark bukan hanya menjadi laboratorium alam dan budaya, tetapi juga simbol ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Deretan geopark yang kini diakui UNESCO membuktikan bahwa alam Indonesia bukan hanya indah, tetapi juga bernilai ilmiah, budaya, dan edukasi yang patut dijaga bersama. Menjelajahi destinasi ini berarti ikut merasakan kebanggaan sekaligus tanggung jawab untuk melestarikan warisan alam yang diakui dunia.
Melalui inisiatif Lokal Asri, Tribunnews dan Tribun Network mengajak kamu untuk mengenal lebih dekat kekayaan geopark Indonesia, sekaligus mendukung wisata berkelanjutan agar keindahannya tetap terjaga bagi generasi mendatang.
Baca juga: 5 Hewan Sakral Simbol Kehidupan di Alam Indonesia, Bukan Cuma Mitos!
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.